Month: May 2023

Gizi Optimal untuk Generasi Milenial

Pemberian Fe kepada remaja untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro

Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-60 dijadikan sebagai momentum menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang optimal. Meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat khususnya generasi milenial tentang kesehatan dan gizi.

Dir Gizi Masyarakat Dhian Probhoyekti mengatakan masalah gizi pada ibu hamil juga akan sangat mempengaruhi perkembangan otak anak, produktivitas dan kinerja di sekolah yang dapat berakibat mengurangi kemampuan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di kemudian hari. ”Gizi baik menjadi landasan setiap individu mencapai potensi maksimal yang dimiliki,” katanya, Jumat (24/1).

Hari Gizi Nasional tahun ini bertema ”GIZI Optimal untuk Generasi MILENIAL”. Upaya perbaikan gizi pada remaja yang dilaukan oleh sektor kesehatan tidak akan mencapai hasil maksimal tanpa adanya intervensi sensitif yang dilakukan oleh sektor non kesehatan lainnya.

Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta kritis demi kemajuan bangsa. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik. Remaja sehat bukan hanya dilihat dari fisik tetapi juga kognitif, psikologis dan sosial. Periode remaja merupakan windows of opportunity kedua yang sangat sensitif dalam menentukan kualitas hidup saat menjadi individu dewasa dan juga dalam menghasilkan generasi selanjutnya.

Sebagian besar remaja menggunakan waktu luang mereka untuk kegiatan tidak aktif, sepertiga remaja makan cemilan buatan pabrik atau makanan olahan, sedangkan sepertiga lainnya rutin mengonsumsi kue basah, roti basah, gorengan, dan kerupuk.

Perubahan gaya hidup juga terjadi dengan semakin terhubungnya remaja pada akses internet, sehingga remaja lebih banyak membuat pilihan mandiri. Pilihan yang dibuat seringkali kurang tepat sehingga secara tidak langsung menyebabkan masalah gizi.  Saat ini Indonesia mempunyai tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja usia 16-18 tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1% remaja usia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun.

Masalah gizi, yaitu gizi kurang maupun gizi lebih, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular. Bila masalah ini berlanjut hingga dewasa dan menikah akan berisiko mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.

Sebagai contoh ibu anemia dan atau kurang energi kronik berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), stunting, komplikasi saat melahirkan, menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.

Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik seperti pendidikan gizi, fortifikasi dan suplementasi serta penanganan penyakit penyerta perlu dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan status gizi remaja, memutus rantai inter-generasi masalah gizi, masalah penyakit tidak menular dan kemiskinan. Untuk melakukan intervensi tersebut, salah satu upaya yang telah dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah dengan menggalakkan kegiatan posyandu remaja (RW)

Sumber : Kemkes.go.id

The post Gizi Optimal untuk Generasi Milenial appeared first on Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Undescencus Testis – Bethsaida Hospital

UNDESCENCUS TESTIS


Buah zakar yang belum turun saat bayi

Undescencus testes (UDT) merupakan kondisi kelainan bawaan berupa salah satu atau kedua buah zakar belum turun ke kantong kemaluan. Kedua buah zakar harus sudah teraba di kantong kemaluan pada bayi berusia 6-12 bulan. Pada UDT, buah zakar biasanya dapat teraba di lipat paha atau bahkan tidak teraba sama sekali karena masih berada di dalam perut.

Jika anak Anda menderita buah zakar yang belum turun / undescencus testes (UDT), segera periksakan ke dokter spesialis bedah anak. Semakin lama ditunda, buah zakar yang belum turun akan mengalami kerusakan akibat terpapar suhu yang tinggi. Hal ini akan berdampak pada kesuburan dan berisiko 10x lipat untuk terjadi kanker di kemudian hari. Selain itu, buah zakar yang belum turun lebih berisiko untuk mengalami puntiran. Puntiran ini dapat mengakibatkan kerusakan hebat sehingga perlu dilakukan pengangkatan buah zakar tersebut.

Dokter spesialis bedah anak akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara meraba buah zakar. Sebagian besar, buah zakar yang belum turun dapat diraba di lipat paha. Apabila tidak teraba, maka akan dilakukan pemeriksaan penunjang ultrasonografi (USG). Posisi buah zakar ini akan menentukan pendekatan operasi yang akan digunakan untuk menurunkan buah zakar. 

Orkidopeksi merupakan operasi penurunan buah zakar ke dalam kantong kemaluan. Dokter spesialis bedah anak akan melakukan sayatan di lipat paha dan di kantong kemaluan. Buah zakar dibebaskan dari jaringan sekitar dengan mempertahankan pembuluh darah dan saluran mani. Kemudian, buah zakar difiksasi di dalam kantong kemaluan. 

Pada kasus buah zakar yang berada dalam perut, Teknik operasi yang digunakan adalah orkidopeksi laparoskopi.  Ini merupakan operasi minimal invasif untuk menurunkan buah zakar. Laparoskopi dikenal juga sebagai “operasi lubang kunci”, karena sayatannya yang kecil. Dengan menggunakan kamera, dokter spesialis bedah anak bisa melihat kondisi buah zakar di dalam perut. Buah zakar dinilai ukuran, posisi, serta ada tidaknya kelainan lain. 

Selain kamera, beberapa instrumen lain juga digunakan untuk membebaskan buah zakar dari selaput dinding perut agar dapat dibawa turun ke kantong kemaluan. Tindakan ini dilakukan dengan hati-hati tanpa mencederai pembuluh darah dan saluran mani. Dokter spesialis bedah anak selanjutnya membuat saluran dari kantong kemaluan menuju rongga perut. Melalui saluran ini, buah zakar yang sudah dimobilisasi dibawa turun dan difiksasi di dalam kantong kemaluan.

Dengan kemajuan teknologi minimal invasif, buah zakar dalam perut kini dapat dibawa turun ke kantong kemaluan. Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah anak jika ternyata buah zakar anak Anda belum turun.


Review : Dr. Kozzy, Sp.BA

Permohonan Izin Pendirian Apotek – Dinas Kesehatan Kota Malang


Post Views: 896

 

Permohonan perizinan Apotek melalui sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA). Tahapan penerbitan perizinan Apotek sebagai berikut :

  1. Pembuatan akun OSS di oss.go.id
  2. Mengisi kelengkapan data
  3. Melakukan pemenuhan persyaratan izin ke sistem OSS untuk mendapatkan Sertifikat Standar Apotek
  4. Sistem OSS akan meneruskan kepada Disnaker-PMPTSP Kota Malang untuk dilakukan verifikasi. Disnaker-PMPTSP akan meneruskan ke Dinas Kesehatan Kota Malang untuk dilakukan verifikasi.
  5. Dinas Kesehatan Kota Malang akan menerbitkan Sertifikat Standar Apotek jika memenuhi syarat dan menyampaikan hasil verifikasi kepada Disnaker-PMPTSP Kota Malang.
  6. Disnaker-PMPTSP Kota Malang akan melakukan notifikasi hasil verifikasi berupa memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan.
  7. Jika memenuhi persyaratan, sistem OSS akan menerbitkan izin Apotek
  8. Jika tidak memenuhi persyaratan, pelaku usaha harus memenuhi kelengkapan persyaratan izin melalui sistem OSS.

Untuk memudahkan para pelaku usaha Apotek dalam memenuhi kelengkapan persyaratan, Dinas Kesehatan Kota Malang menyediakan Petunjuk Teknis Pengisian Dokumen Persyaratan Perizinan Apotek yang dapat diunduh disini :

 

[button color=”red” size=”big” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/PETUNJUK-TEKNIS-PENGISIAN-DOKUMEN-PERSYARATAN-PERIZINAN-APOTEK.pdf” ]UNDUH DI DINI[/button]

Dosis, Cara Pakai, dan Efek Samping

Jakarta

Darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang mengkhawatirkan. Bahkan, hipertensi disebut sebagai ‘the silent killer’ atau pembunuh diam-diam karena gejalanya yang tak tampak. Terdapat berbagai jenis obat untuk darah tinggi yang diresepkan oleh dokter, salah satunya benazepril.

Selain penggunaan benazepril, pengobatan untuk tekanan darah tinggi juga dapat dilakukan dengan mengendalikan berat badan dan perubahan jenis makanan yang dikonsumsi, seperti makanan tinggi garam.

Apa Itu Benazepril?

Benazepril merupakan obat yang digunakan untuk mengobati darah tinggi. Ini merupakan jenis obat hipertensi yang menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).

Benazepril bekerja dengan memblokir zat dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah mengencang. Dengan menggunakan obat ini, pembuluh darah akan lemas sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis obat ini akan berbeda untuk tiap pasien. Ikuti petunjuk dokter atau label. Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata. Jika dosis yang diberikan dokter berbeda, jangan mengubahnya kecuali diminta oleh dokter.

Jumlah obat yang diminum tergantung pada obatnya. Jumlah dosis yang diminum setiap hari, waktu yang diperbolehkan antar dosis, dan lamanya waktu minum obat juga tergantung pada masalah medis.

Untuk bentuk tablet, dosisnya adalah:

1. Dewasa

Awalnya 10 mg sekali sehari. Namun dokter mungkin akan meningkatkan dosis menjadi 20 hingga 40 mg per hari. Dapat diminum sesudah atau sebelum makan. Diminum sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis.

2. Anak-anak berusia 6 tahun ke atas

Dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Dosis awal biasanya 0,2 mg per kg berat badan setiap hari. Dokter mungkin menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari 0,6 mg per kg berat badan atau 40 mg per hari.

Anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak dianjurkan menggunakan obat ini.

Bentuk Obat Benazepril

Tablet

Golongan Obat Benazepril

Obat resep

Kategori Benazepril

ACE inhibitor

Kontra Indikasi Benazepril

  • Benazepril tidak boleh digunakan bila ada riwayat hipersensitivitas terhadap benazepril atau penghambat ACE lainnya.
  • Benazepril dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat angioedema sebelumnya atau riwayat angioedema yang disebabkan oleh penghambat ACE.
  • Jangan gunakan benazepril bila pasien menggunakan valsartan atau sacubitril dalam 36 jam terakhir.
  • Jangan gunakan benazepril saat pasien diabetes diobati dengan aliskiren

Interaksi Obat Benazepril

  • Menggunakan obat ini dengan obat-obatan berikut ini tidak dianjurkan. Dokter mungkin memutuskan untuk tidak menggunakan obat ini atau mengganti beberapa obat lain yang sedang diminum.
  • Aliskiren
  • Sacubitril

Perhatian Penggunaan Benazepril

Obat ini memiliki beberapa peringatan

1. Peringatan alergi

Benazepril dapat menyebabkan reaksi alergi kulit. Gejala reaksi ini adalah gatal, ruam, dan kulit melepuh. Jangan minum obat ini lagi jika pernah mengalami reaksi alergi terhadapnya. Meminumnya kembali bisa berakibat fatal (menyebabkan kematian).

2. Peringatan bagi pengidap penyakit ginjal

Jika memiliki masalah ginjal atau Riwayat penyakit ginjal, seseorang mungkin tidak dapat membersihkan obat ini dari tubuh dengan baik. Ini justru dapat meningkatkan kadar benazepril dalam tubuh dan menyebabkan lebih banyak efek samping.

3. Peringatan kerusakan hati

Dalam kasus yang jarang terjadi, benazepril dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika sudah memiliki penyakit hati, mengonsumsi obat ini dapat memperburuknya. Jika mengalami penyakit kuning saat menggunakan obat ini, segara hentikan menghentikan penggunaan benazepril. Gejala penyakit kuning termasuk menguningnya kulit atau bagian putih mata Anda.

4. Peringatan untuk ibu hamil

Benazepril adalah obat kehamilan kategori D. Penelitian pada manusia telah menunjukkan efek buruk pada janin saat ibu meminum obat tersebut. Obat ini hanya boleh digunakan selama kehamilan dalam kasus serius yang diperlukan untuk mengobati kondisi berbahaya pada ibu.

Bicaralah dengan dokter Anda jika sedang hamil atau berencana untuk hamil. Minta dokter untuk memberi tahu tentang bahaya khusus yang mungkin terjadi pada kehamilan. Jika Anda hamil saat menggunakan obat ini, berhentilah meminumnya dan segera hubungi dokter Anda

5. Peringatan untuk ibu menyusui

Obat ini dapat masuk ke dalam ASI dan dapat menyebabkan efek samping yang serius pada anak yang disusui. Bicaralah dengan dokter jika sedang menyusui.

6. Peringatan untuk lansia

Ginjal lansia mungkin tidak berfungsi sebaik dulu. Ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat lebih lambat. Akibatnya, jumlah obat yang tinggi tetap berada di dalam tubuh untuk waktu yang lebih lama. Ini meningkatkan risiko efek samping.

Efek Samping Benazepril

Beberapa efek samping mungkin muncul akibat mengonsumsi obat ini, di antaranya:

  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kantuk
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah
  • Suara serak
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pusing
  • Pingsan
  • Ruam
  • Menguningnya kulit atau mata
  • Demam, sakit tenggorokan, menggigil, dan tanda-tanda infeksi lainnya

Simak Video “Ini Bahayanya Jika Hipertensi Tak Dikontrol
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Kasus nCoV Global Meningkat, Menkes Tekankan Jaga Kesehatan Diri Sendiri

Menyusul meningkatnya kasus akibat virus corona (2019-nCoV) di tingkat global, khususnya di Cina, Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga diri sendiri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.

 

“Yang perlu disadari benar adalah penting untuk menjaga kesehatan sendiri karena itu pencegahan yang paling baik dan murah. Jaga kesehatan sendiri imunitas sehingga tidak akan ketularan,”katanya di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1).

 

Berperilaku hidup sehat dilakukan dengan melakukan hal sederhana seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan, karena berbagai jenis virus, tak terkecuali virus corona, bisa menempel pada benda yang kita pegang. Menggunakan masker, melakukan aktivitas fisik, dan segera periksa ke dokter jika mengalami gejala flu, demam, gangguan pernapasan, dan sakit tenggorokkan.

 

“Kita harus lihat bahwa yang paling penting tubuh kita harus tetap sehat, imunitas kita baik, caranya mencegah dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” kata Menkes Terawan.


Sementara itu Klarifikasi berita Hoax tentang Infeksi Virus Corona di kota Palembang, penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Hj. Letizia, M.Kes bahwa sampai saat ini kasus Pneumonia akibat Infeksi Virus Corona belum ada di Kota Palembang, tetapi kita tetap perlu waspada dan melakukan tindakan antisipasi.

Upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu:

  1. Berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yg memiliki kewenangan pencegahan dan penanggulangan penyakit di pintu-pintu masuk negara (bandara, pelabuhan)
  2. Meneruskan surat edaran dari Kemenkes RI ke Puskesmas dan RS terkait kewaspadaan dan antisipasi kasus virus corona… termasuk kesiapan SDM dan ruang isolasi di RS
  3. Sosialisasi kasus infeksi virus Corona, bagaimana pencegahan, gejala dan apa yang dilakukan jika sakit melalui Puskesmas, media sosial, spanduk
  4. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi mengenai RS Rujukan jika ada kasus infeksi virus corona, dan sebagai RS rujukan adalah RSMH
  5. Rapat koordinasi dengan Puskesmas untuk kesiapan tim gerak cepat, jika ada kasus yg lolos dari pantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan di pintu-pintu masuk negara di Kota Palembang
  6. Pemantauan penyakit berpotensi wabah/surveilans penyakit secara terus menerus yg dilaporkan 24 jam untuk kasus tertentu dan mingguan langsung ke sistem kewaspadaan dini dan respon Kementerian Kesehatan RI

 

Sumber : Disadur dari Kemkes & berbagai sumber

The post Kasus nCoV Global Meningkat, Menkes Tekankan Jaga Kesehatan Diri Sendiri appeared first on Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

TRANSCRANIAL DOPPLER – Bethsaida Hospital

TRANSCRANIAL DOPPLER


Apa Itu Transcranial Doppler?

Otak membutuhkan setidaknya 20% oksigen yang berasal dari jantung bersama dengan aliran darah yang ideal melalui banyak pembuluh darah. Jika suplai darah ini terlalu banyak maka akan terjadi tekanan di dalam tengkorak yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Transcranial Doppler atau bisa disingkat sebagai TCD dapat membantu memberikan evaluasi kondisi-kondisi sumbatan pada arteri dan masalah lain yang mempengaruhi aliran darah.

TCD adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memberikan nilai terhadap perubahan aliran darah dalam tubuh. TCD memiliki sifat yang sama dengan ultrasonografi, yaitu pemeriksaan yang bebas dari tindakan operasi serta dapat dilakukan secara berkali-kali tanpa memberikan efek samping yang berbahaya. Penggunaan TCD paling umum adalah untuk melihat kondisi stroke karena informasi yang diberikan sangat akurat sehingga pencegahan, pengobatan dan penjelasan prognosis bisa dilakukan.

Siapa Saja Yang Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan Transcranial Doppler?

TCD ini bisa direkomendasikan kepada orang dengan:

  • Kadar Kolesterol Tinggi: Dapat meningkatkan penimbunan plak pada dinding arteri.
  • Penyakit Kardiovaskular: Berisiko kerusakan arteri yang mempengaruhi asupan darah ke otak.Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia): Penyakit turunan ini ditandai dengan sel darah yang seharusnya berbentuk bundar berubah menjadi bentuk sabit.
  • Diabetes: Komplikasi diabetes seperti kerusakan syaraf dan sakit ginjal dapat membuat tekanan darah tidak normal sehingga dapat menyebabkan hipertensi dan stroke.
  • Embolisme: Bisa terjadi pada gumpalan darah yang diproduksi dari bagian tubuh tertentu lalu mengalir melalui aliran di dalam pembuluh darah.
  • Trauma Pada Otak: Kecelakaan atau kekerasan bisa menyebabkan pendarahan sehingga jumlah darah meningkat dan membuat tekanan berlebihan pada tengkorak kepala.

Kelebihan Transcranial Doppler

Berikut adalah beberapa keunggulan TCD yang bisa diberikan kepada pasien:

  • Menggunakan teknik non-invasif sehingga pasien akan merasa nyaman saat pemeriksaan.
  • Bebas dari radiasi.
  • Tidak diperlukan ruangan khusus.
  • Tidak memiliki efek samping meski telah dilakukan pemeriksaan secara berulang-ulang.
  • Tidak memerlukan penggunaan zat kontras yang memiliki efek samping seperti alergi.

Kegunaan Pemeriksaan TCD

  • Mendeteksi gangguan aliran pembuluh darah otak.
  • Mengevaluasi hasil terapi pasca stroke.
  • Mendeteksi spasme pembuluh darah (Vasopasme).
  • Penunjang alat diagnosis CT scan, MRI dan MRA.
  • Penunjang terapi.
  • Mendeteksi kematian otak.

SAATNYA INDONESIA BEBAS FRAMBUSIA – Dinas Kesehatan Kota Malang


Post Views: 5,234

Haloo #nawakhealthies

Indonesia masih mempunyai penyakit-penyakit kuno salah satunya adalah penyakit frambusia yang muncul sejak sebelum Masehi. Namun demikian, saat ini prevalensi Frambusia di Indonesia mulai menurun. Untuk itu, khususnya di Kota Malang akan mengikuti penilaian untuk sertifikasi eradikasi Frambusia atau zero case frambusia

Sertifikasi Eradikasi Frambusia diserahkan kepada Kabupaten/Kota non Endemis (Bebas) Frambusia diberikan pada daerah yang telah direkomendasikan oleh provinsi serta penilaian oleh Komisi Eradikasi Frambusia

Btw, nawak sudah tahu belum ya frambusia itu penyakit apa ? Untuk lebih jelasnya, nawak bisa mengunduh media informasi mengenai frambusia berikut ini :

[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/FRAMBUSIA-KONTEN-INSTAGRAM.png” ]Konten Instagram[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/FRAMBUSIA-2-1.pdf” ]Lefalet[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/Merah-Putih-Ilustrasi-Meriah-Perlombaan-17an-Poster-Kemerdekaan.pdf” ]Poster A3[/button]

Cegah Bau Mulut Saat Traveling, Simak Nih Tipsnya!

JakartaTanpa disadari bau mulut ternyata bisa terjadi saat melakukan perjalanan jauh, seperti traveling. Hal ini tentunya bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan orang lain. Penasaran kenapa traveling bisa menyebabkan bau mulut?

Salah satu penyebab bau mulut adalah perut kosong saat melakukan perjalanan. Jika dalam waktu yang lama mulut tak mengunyah makanan dan minum, maka produksi air liur di rongga mulut mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan mulut kering dan memunculkan bau mulut.

Penyebab bau mulut lainnya bisa terjadi karena tidak rutin menjaga kesehatan mulut. Apalagi perjalanan jauh seperti traveling bisa mengabaikan kesehatan mulut demi mengejar waktu.

Selain itu, penyebab bau mulut pun bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan manis selama perjalanan dan tidak tercukupinya kebutuhan air minum.

Nah, jika Anda tidak ingin mengalami bau mulut yang tidak sedap dan mengganggu perjalanan, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.

1. Mencukupi Kebutuhan Air Minum

Pastikan untuk menyiapkan air minum . Minum banyak air bisa membantu membersihkan partikel makanan dan bakteri yang terkumpul di mulut dengan baik. Dengan begitu, bau mulut bisa terhindari.

2. Menghindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis

Makanan dan minuman manis membuat bakteri di mulut berinteraksi dengan gula dan meninggalkan asam yang berbahaya bagi kesehatan mulut dan gigi. Karena itu, hindari makanan dan minuman manis agar kesehatan gigi tetap terjaga dan bau mulut tidak dirasakan.

3. Kunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet atau permen mint bisa membantu membersihkan gigi dan meningkatkan jumlah saliva (air liur) di mulut, sehingga bisa membersihkan plak dan sisa makanan yang menempel.

4. Hindari Makanan dengan Aroma yang Menyengat

Misalnya makanan yang mengandung bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah. Sebab beberapa bahan makanan ini dapat meninggalkan bau yang tidak sedap di mulut. Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang tinggi kadar airnya agar dapat membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri.

5. Tetap Membawa Alat Kebersihan Gigi dan Mulut

Agar lebih praktis, Anda bisa membawa alat kebersihan yang khusus untuk bepergian. Salah satunya obat kumur Total Care Mouthwash.

Obat kumur satu ini mengandung formula CPC, Xylitol, dan 99% Natural Antibacterial. Kandungan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut dari bakteri dan kuman penyebab bau mulut yang tidak sedap, terutama saat melakukan perjalanan jauh.

Agar mendapatkan hasil yang optimal, simak cara berkumur yang baik dan benar menggunakan Total Care Mouthwash berikut ini:

  1. Tuangkan obat kumur secukupnya (sesuai dengan takaran yang ada di kemasan) ke dalam mulut.
  2. Berkumur selama 30 detik untuk membersihkan sisa makanan dan kotoran yang menempel di sela gigi, lidah, dan langit-langit mulut.
  3. Jangan ditelan, langsung buang cairan mouthwash yang sudah digunakan.

Selama Anda traveling, usahakan untuk menyempatkan membersihkan mulut dan gigi dengan cara menggosok gigi atau berkumur saat berada di rest area. Namun, jika Anda menggunakan transportasi umum seperti kereta atau pesawat, gunakan toilet yang tersedia sebagai tempat untuk membersihkan mulut dan gigi.

Agar lebih efisien, Anda juga bisa menyiapkan alat kebersihan dalam tas kecil, yang bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing, sehingga Anda tidak perlu repot untuk mencarinya.

adv_TOTALCAREMOUTHWASHDok. Total Care Mouthwash

Nah, agar perjalanan Anda menjadi lebih nyaman, menyenangkan, dan bebas bau mulut yang tidak sedap, pastikan untuk selalu membawa Total Care Mouthwash. Total Care Mouthwash juga hadir dalam kemasan ukuran 100 ml sehingga lebih praktis saat traveling.

Produk ini bisa didapat dengan mudah di supermarket, minimarket terdekat atau secara online hanya di Tempo Store Official ya!

(adv/adv)

Lakukan Saat Isolasi Diri di Rumah

Dengan semakin gencarnya informasi pencegahan penularan covid-19, hal ini berakibat semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya di fasilitas kesehatan setelah merasakan gejala demam atau gangguan di saluran pernafasannya. Apalagi jika gejala ini dirasakan setelah adanya riwayat kontak dengan seseorang yang sakit flu/batuk atau setelah melakukan perjalanan dari tempat yang dicurigai telah berkembang covid-19.

Namun, kesadaran ini kadang-kadang tidak diikuti dengan pemahaman bahwa tidak semua orang yang memeriksakan kesehatannya tersebut langsung di rawat di rumah sakit. Hanya kasus-kasus tertentu yang menurut hasil pemeriksaan dokter perlu dirawat, atau bahkan harus diisolasi penanganannya. Pada beberapa kasus disarankan untuk melakukan isolasi diri di rumah.

Seseorang dengan gejala infeksi saluran nafas terkait dengan covid-19 dengan jenis penyakit tergolong ringan secara sukarela atau rekomendasi petugas kesehatan hendaknya melakukan isolasi diri selama minimal 14 (empat belas) hari atau selama waktu yang ditentukan oleh petugas kesehatan.

Hal-hal yang harus dilakukan pada saat isolasi diri adalah :

  • Tetap di rumah dan dapat dikontak;
  • Hindari pemakaian barang pribadi bersama (tempat makan, handuk);
  • Tissue, pakaian atau barang linen yang habis dipakai, dimasukkan di tempat yang terpisah dengan orang lain;
  • Lakukan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut pakai tissue dan mencuci tangan pakai sabun setelah batuk/bersin;
  • Selalu menggunakan masker;
  • Membatasi pengunjung dan membuat daftar pengunjung;
  • Ventilasi rumah harus baik, buka jendela;
  • Jika harus bepergian, pakai masker, hindari transportasi umum, hindari tempat ramai;
  • Ruang terpisah, jarak minimal 1 (satu) meter dengan orang sehat;
  • Lakukan pembersihan dan disinfeksi barang-barang di area yang ditempati selama masa isolasi (kursi, meja, dan lain-lain).

Pemantauan mandiri direkomendasikan pada seseorang yang terpapar atau kontak dengan kasus positif covid-19 atau riwayat perjalanan ke negara/daerah /lokasi terjangkit dengan lama waktu pemantauan selama 14 (empat belas) hari dari paparan terakhir. Jika bergejala seperti : demam, batuk/pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih/lesu. atau gejala memberat, segera ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah.

Untuk di Provinsi Sumatera Selatan, rumah sakit rujukan yang ditunjuk adalah : RS Moehammad Hoesin, RS. Siti Fatminah dan RS Rivai Abdullah.

Sumber : PPPKMI Sumsel

The post Lakukan Saat Isolasi Diri di Rumah appeared first on Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Pencegahan Kanker Serviks – Bethsaida Hospital

Cegah Kanker Serviks dengan Rutin Melakukan Skrining


     Kanker Serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia sendiri menempati urutan nomor 1 kasus Kanker Serviks terbanyak di Asia Tenggara, dimana setidaknya ada 15.000 kasus setiap tahunnya. Namun sayangnya, deteksi dini Kanker Serviks masih belum menjadi perhatian bagi banyak wanita. Apalagi kanker serviks ini umumnya tidak menunjukan gejala pada stadium awal sehingga banyak dari mereka merasa tidak perlu melakukan skrining. Tapi tahukah Anda bahwa Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati? Berikut fakta-fakta mengenai Kanker Serviks yang perlu Anda ketahui.

Apa itu Kanker Serviks??

Apa itu Kanker Serviks?

      Menurut dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG, Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Bethsaida Hospital, Kanker Serviks merupakan suatu penyakit keganasan yang berada di serviks atau leher rahim. Serviks sendiri berada di bagian paling bawah dari rahim dan letaknya persis di puncak vagina wanita.

Mengapa bisa terjadi Kanker Serviks?

    Sebagian besar kasus kanker leher rahim disebabkan oleh adanya infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV), terutama tipe High Risk yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penularannya sendiri tidak terjadi secara langsung, namun butuh waktu yang lama untuk seseorang bisa terkena Kanker Serviks ini. Umumnya seseorang yang tertular Kanker Serviks baru terdiagnosa 10-20 tahun kemudian sejak virus HPV ini terjangkit.

Apa saja gejala Kanker Serviks?

    Gejala umum yang sering terjadi pada penderita Kanker Serviks diantaranya adalah pendarahan pervaginam atau perdarahan dari kemaluan. Selain itu gejala lain yang biasa muncul adalah postkoital bleeding atau perdarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual dan tidak berkaitan dengan menstruasi. Adapun gejala lain seperti siklus menstruasi tidak teratur., nyeri pada panggul (di perut bagian bawah), badan lemas, mudah lelah, berat badan menurun, kehilangan nafsu makan, cairan miss V yang tidak normal seperti berbau dan bercampur darah.

Siapa yang beresiko terkena Kanker Serviks?

    Semua perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual beresiko terkena Kanker Serviks. Namun yang memiliki potensi tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang memiliki multiple partner, melakukan hubungan sex di usia yang terlalu dini dan orang-orang yang memiliki penyakit tertentu yang mengakibatkan kekebalan tubuhnya menurun.

Bagaimana cara mencegah Kanker Serviks?

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk dapat mencegah terjadinya Kanker Serviks. dr. Andriana mengatakan bahwa pencegahannya sendiri terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah pencegahan primer yaitu dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi ini sangat disarankan untuk wanita terutama remaja direntan usia 9-13 tahun. Kemudian ada juga pencegahan sekunder yaitu dengan melakukan deteksi dini Kanker Serviks seperti Pap Smear atau Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA ) yang bisa dilakukan minimal 2-3 tahun sekali. Semua pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui potensi adanya Kanker Serviks yang mungkin terjadi dan mengurangi resiko tertularnya virus HPV.

    Kanker Serviks bisa dicegah dan diobati dengan rutin melakukan skrining. Ubah gaya hidup dan tetap menjaga pola makan sehat agar terhindar dari penyakit Kanker Serviks. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, Kanker Serviks bukanlah hal yang perlu ditakuti.

Pengambilan Sample Pap Smear
Pengambilan sample Pap Smear

Review : dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG