Jakarta –
Seorang pasien COVID-19 di Jakarta disebut menjadi orang dengan mutasi virus SARS-COV-2 terbanyak di dunia. Strain tersebut merupakan varian COVID-19 Delta dengan 113 mutasi.
Professor Lawrence Young ahli virologi di Universitas Warwick mengatakan temuan tersebut terihat dari database genomik COVID-19 global pada awal bulan ini. Diduga mutasi tersebut berasal dari kasus infeksi kronis.
“Virus ini terus mengejutkan kita dan berpuas diri itu berbahaya. Ini menyoroti masalah ‘hidup dengan virus’,” kata Profesor Young kepada DailyMail dikutip Minggu (30/7/2023).
Menanggapi temuan tersebut, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan temuan mutasi tersebut tidak menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta.
“Saat ini belum ada data apakah mutasi tersebut menyebabkan fatalitas meningkat karena ini penelitan yang pasiennya sudah tidak dalam perawatan lagi,” ungkap dr Nadia kepada detikcom, Minggu (30/7).
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya tetap melakukan genomic survailans untuk mencatat kasus-kasus yang terjadi di Indonesia di masa endemi.
Simak Video “Jepang Turunkan Klasifikasi Covid-19 Jadi Setara Flu Biasa“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)