Page 2 of 9

Kasus nCoV Global Meningkat, Menkes Tekankan Jaga Kesehatan Diri Sendiri

Menyusul meningkatnya kasus akibat virus corona (2019-nCoV) di tingkat global, khususnya di Cina, Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga diri sendiri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.

 

“Yang perlu disadari benar adalah penting untuk menjaga kesehatan sendiri karena itu pencegahan yang paling baik dan murah. Jaga kesehatan sendiri imunitas sehingga tidak akan ketularan,”katanya di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1).

 

Berperilaku hidup sehat dilakukan dengan melakukan hal sederhana seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan, karena berbagai jenis virus, tak terkecuali virus corona, bisa menempel pada benda yang kita pegang. Menggunakan masker, melakukan aktivitas fisik, dan segera periksa ke dokter jika mengalami gejala flu, demam, gangguan pernapasan, dan sakit tenggorokkan.

 

“Kita harus lihat bahwa yang paling penting tubuh kita harus tetap sehat, imunitas kita baik, caranya mencegah dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” kata Menkes Terawan.


Sementara itu Klarifikasi berita Hoax tentang Infeksi Virus Corona di kota Palembang, penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Hj. Letizia, M.Kes bahwa sampai saat ini kasus Pneumonia akibat Infeksi Virus Corona belum ada di Kota Palembang, tetapi kita tetap perlu waspada dan melakukan tindakan antisipasi.

Upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu:

  1. Berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yg memiliki kewenangan pencegahan dan penanggulangan penyakit di pintu-pintu masuk negara (bandara, pelabuhan)
  2. Meneruskan surat edaran dari Kemenkes RI ke Puskesmas dan RS terkait kewaspadaan dan antisipasi kasus virus corona… termasuk kesiapan SDM dan ruang isolasi di RS
  3. Sosialisasi kasus infeksi virus Corona, bagaimana pencegahan, gejala dan apa yang dilakukan jika sakit melalui Puskesmas, media sosial, spanduk
  4. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi mengenai RS Rujukan jika ada kasus infeksi virus corona, dan sebagai RS rujukan adalah RSMH
  5. Rapat koordinasi dengan Puskesmas untuk kesiapan tim gerak cepat, jika ada kasus yg lolos dari pantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan di pintu-pintu masuk negara di Kota Palembang
  6. Pemantauan penyakit berpotensi wabah/surveilans penyakit secara terus menerus yg dilaporkan 24 jam untuk kasus tertentu dan mingguan langsung ke sistem kewaspadaan dini dan respon Kementerian Kesehatan RI

 

Sumber : Disadur dari Kemkes & berbagai sumber

The post Kasus nCoV Global Meningkat, Menkes Tekankan Jaga Kesehatan Diri Sendiri appeared first on Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

TRANSCRANIAL DOPPLER – Bethsaida Hospital

TRANSCRANIAL DOPPLER


Apa Itu Transcranial Doppler?

Otak membutuhkan setidaknya 20% oksigen yang berasal dari jantung bersama dengan aliran darah yang ideal melalui banyak pembuluh darah. Jika suplai darah ini terlalu banyak maka akan terjadi tekanan di dalam tengkorak yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Transcranial Doppler atau bisa disingkat sebagai TCD dapat membantu memberikan evaluasi kondisi-kondisi sumbatan pada arteri dan masalah lain yang mempengaruhi aliran darah.

TCD adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memberikan nilai terhadap perubahan aliran darah dalam tubuh. TCD memiliki sifat yang sama dengan ultrasonografi, yaitu pemeriksaan yang bebas dari tindakan operasi serta dapat dilakukan secara berkali-kali tanpa memberikan efek samping yang berbahaya. Penggunaan TCD paling umum adalah untuk melihat kondisi stroke karena informasi yang diberikan sangat akurat sehingga pencegahan, pengobatan dan penjelasan prognosis bisa dilakukan.

Siapa Saja Yang Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan Transcranial Doppler?

TCD ini bisa direkomendasikan kepada orang dengan:

  • Kadar Kolesterol Tinggi: Dapat meningkatkan penimbunan plak pada dinding arteri.
  • Penyakit Kardiovaskular: Berisiko kerusakan arteri yang mempengaruhi asupan darah ke otak.Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia): Penyakit turunan ini ditandai dengan sel darah yang seharusnya berbentuk bundar berubah menjadi bentuk sabit.
  • Diabetes: Komplikasi diabetes seperti kerusakan syaraf dan sakit ginjal dapat membuat tekanan darah tidak normal sehingga dapat menyebabkan hipertensi dan stroke.
  • Embolisme: Bisa terjadi pada gumpalan darah yang diproduksi dari bagian tubuh tertentu lalu mengalir melalui aliran di dalam pembuluh darah.
  • Trauma Pada Otak: Kecelakaan atau kekerasan bisa menyebabkan pendarahan sehingga jumlah darah meningkat dan membuat tekanan berlebihan pada tengkorak kepala.

Kelebihan Transcranial Doppler

Berikut adalah beberapa keunggulan TCD yang bisa diberikan kepada pasien:

  • Menggunakan teknik non-invasif sehingga pasien akan merasa nyaman saat pemeriksaan.
  • Bebas dari radiasi.
  • Tidak diperlukan ruangan khusus.
  • Tidak memiliki efek samping meski telah dilakukan pemeriksaan secara berulang-ulang.
  • Tidak memerlukan penggunaan zat kontras yang memiliki efek samping seperti alergi.

Kegunaan Pemeriksaan TCD

  • Mendeteksi gangguan aliran pembuluh darah otak.
  • Mengevaluasi hasil terapi pasca stroke.
  • Mendeteksi spasme pembuluh darah (Vasopasme).
  • Penunjang alat diagnosis CT scan, MRI dan MRA.
  • Penunjang terapi.
  • Mendeteksi kematian otak.

SAATNYA INDONESIA BEBAS FRAMBUSIA – Dinas Kesehatan Kota Malang


Post Views: 5,234

Haloo #nawakhealthies

Indonesia masih mempunyai penyakit-penyakit kuno salah satunya adalah penyakit frambusia yang muncul sejak sebelum Masehi. Namun demikian, saat ini prevalensi Frambusia di Indonesia mulai menurun. Untuk itu, khususnya di Kota Malang akan mengikuti penilaian untuk sertifikasi eradikasi Frambusia atau zero case frambusia

Sertifikasi Eradikasi Frambusia diserahkan kepada Kabupaten/Kota non Endemis (Bebas) Frambusia diberikan pada daerah yang telah direkomendasikan oleh provinsi serta penilaian oleh Komisi Eradikasi Frambusia

Btw, nawak sudah tahu belum ya frambusia itu penyakit apa ? Untuk lebih jelasnya, nawak bisa mengunduh media informasi mengenai frambusia berikut ini :

[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/FRAMBUSIA-KONTEN-INSTAGRAM.png” ]Konten Instagram[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/FRAMBUSIA-2-1.pdf” ]Lefalet[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/Merah-Putih-Ilustrasi-Meriah-Perlombaan-17an-Poster-Kemerdekaan.pdf” ]Poster A3[/button]

Cegah Bau Mulut Saat Traveling, Simak Nih Tipsnya!

JakartaTanpa disadari bau mulut ternyata bisa terjadi saat melakukan perjalanan jauh, seperti traveling. Hal ini tentunya bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan orang lain. Penasaran kenapa traveling bisa menyebabkan bau mulut?

Salah satu penyebab bau mulut adalah perut kosong saat melakukan perjalanan. Jika dalam waktu yang lama mulut tak mengunyah makanan dan minum, maka produksi air liur di rongga mulut mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan mulut kering dan memunculkan bau mulut.

Penyebab bau mulut lainnya bisa terjadi karena tidak rutin menjaga kesehatan mulut. Apalagi perjalanan jauh seperti traveling bisa mengabaikan kesehatan mulut demi mengejar waktu.

Selain itu, penyebab bau mulut pun bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan manis selama perjalanan dan tidak tercukupinya kebutuhan air minum.

Nah, jika Anda tidak ingin mengalami bau mulut yang tidak sedap dan mengganggu perjalanan, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.

1. Mencukupi Kebutuhan Air Minum

Pastikan untuk menyiapkan air minum . Minum banyak air bisa membantu membersihkan partikel makanan dan bakteri yang terkumpul di mulut dengan baik. Dengan begitu, bau mulut bisa terhindari.

2. Menghindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis

Makanan dan minuman manis membuat bakteri di mulut berinteraksi dengan gula dan meninggalkan asam yang berbahaya bagi kesehatan mulut dan gigi. Karena itu, hindari makanan dan minuman manis agar kesehatan gigi tetap terjaga dan bau mulut tidak dirasakan.

3. Kunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet atau permen mint bisa membantu membersihkan gigi dan meningkatkan jumlah saliva (air liur) di mulut, sehingga bisa membersihkan plak dan sisa makanan yang menempel.

4. Hindari Makanan dengan Aroma yang Menyengat

Misalnya makanan yang mengandung bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah. Sebab beberapa bahan makanan ini dapat meninggalkan bau yang tidak sedap di mulut. Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang tinggi kadar airnya agar dapat membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri.

5. Tetap Membawa Alat Kebersihan Gigi dan Mulut

Agar lebih praktis, Anda bisa membawa alat kebersihan yang khusus untuk bepergian. Salah satunya obat kumur Total Care Mouthwash.

Obat kumur satu ini mengandung formula CPC, Xylitol, dan 99% Natural Antibacterial. Kandungan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut dari bakteri dan kuman penyebab bau mulut yang tidak sedap, terutama saat melakukan perjalanan jauh.

Agar mendapatkan hasil yang optimal, simak cara berkumur yang baik dan benar menggunakan Total Care Mouthwash berikut ini:

  1. Tuangkan obat kumur secukupnya (sesuai dengan takaran yang ada di kemasan) ke dalam mulut.
  2. Berkumur selama 30 detik untuk membersihkan sisa makanan dan kotoran yang menempel di sela gigi, lidah, dan langit-langit mulut.
  3. Jangan ditelan, langsung buang cairan mouthwash yang sudah digunakan.

Selama Anda traveling, usahakan untuk menyempatkan membersihkan mulut dan gigi dengan cara menggosok gigi atau berkumur saat berada di rest area. Namun, jika Anda menggunakan transportasi umum seperti kereta atau pesawat, gunakan toilet yang tersedia sebagai tempat untuk membersihkan mulut dan gigi.

Agar lebih efisien, Anda juga bisa menyiapkan alat kebersihan dalam tas kecil, yang bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing, sehingga Anda tidak perlu repot untuk mencarinya.

adv_TOTALCAREMOUTHWASHDok. Total Care Mouthwash

Nah, agar perjalanan Anda menjadi lebih nyaman, menyenangkan, dan bebas bau mulut yang tidak sedap, pastikan untuk selalu membawa Total Care Mouthwash. Total Care Mouthwash juga hadir dalam kemasan ukuran 100 ml sehingga lebih praktis saat traveling.

Produk ini bisa didapat dengan mudah di supermarket, minimarket terdekat atau secara online hanya di Tempo Store Official ya!

(adv/adv)

Lakukan Saat Isolasi Diri di Rumah

Dengan semakin gencarnya informasi pencegahan penularan covid-19, hal ini berakibat semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya di fasilitas kesehatan setelah merasakan gejala demam atau gangguan di saluran pernafasannya. Apalagi jika gejala ini dirasakan setelah adanya riwayat kontak dengan seseorang yang sakit flu/batuk atau setelah melakukan perjalanan dari tempat yang dicurigai telah berkembang covid-19.

Namun, kesadaran ini kadang-kadang tidak diikuti dengan pemahaman bahwa tidak semua orang yang memeriksakan kesehatannya tersebut langsung di rawat di rumah sakit. Hanya kasus-kasus tertentu yang menurut hasil pemeriksaan dokter perlu dirawat, atau bahkan harus diisolasi penanganannya. Pada beberapa kasus disarankan untuk melakukan isolasi diri di rumah.

Seseorang dengan gejala infeksi saluran nafas terkait dengan covid-19 dengan jenis penyakit tergolong ringan secara sukarela atau rekomendasi petugas kesehatan hendaknya melakukan isolasi diri selama minimal 14 (empat belas) hari atau selama waktu yang ditentukan oleh petugas kesehatan.

Hal-hal yang harus dilakukan pada saat isolasi diri adalah :

  • Tetap di rumah dan dapat dikontak;
  • Hindari pemakaian barang pribadi bersama (tempat makan, handuk);
  • Tissue, pakaian atau barang linen yang habis dipakai, dimasukkan di tempat yang terpisah dengan orang lain;
  • Lakukan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut pakai tissue dan mencuci tangan pakai sabun setelah batuk/bersin;
  • Selalu menggunakan masker;
  • Membatasi pengunjung dan membuat daftar pengunjung;
  • Ventilasi rumah harus baik, buka jendela;
  • Jika harus bepergian, pakai masker, hindari transportasi umum, hindari tempat ramai;
  • Ruang terpisah, jarak minimal 1 (satu) meter dengan orang sehat;
  • Lakukan pembersihan dan disinfeksi barang-barang di area yang ditempati selama masa isolasi (kursi, meja, dan lain-lain).

Pemantauan mandiri direkomendasikan pada seseorang yang terpapar atau kontak dengan kasus positif covid-19 atau riwayat perjalanan ke negara/daerah /lokasi terjangkit dengan lama waktu pemantauan selama 14 (empat belas) hari dari paparan terakhir. Jika bergejala seperti : demam, batuk/pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih/lesu. atau gejala memberat, segera ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah.

Untuk di Provinsi Sumatera Selatan, rumah sakit rujukan yang ditunjuk adalah : RS Moehammad Hoesin, RS. Siti Fatminah dan RS Rivai Abdullah.

Sumber : PPPKMI Sumsel

The post Lakukan Saat Isolasi Diri di Rumah appeared first on Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Pencegahan Kanker Serviks – Bethsaida Hospital

Cegah Kanker Serviks dengan Rutin Melakukan Skrining


     Kanker Serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia sendiri menempati urutan nomor 1 kasus Kanker Serviks terbanyak di Asia Tenggara, dimana setidaknya ada 15.000 kasus setiap tahunnya. Namun sayangnya, deteksi dini Kanker Serviks masih belum menjadi perhatian bagi banyak wanita. Apalagi kanker serviks ini umumnya tidak menunjukan gejala pada stadium awal sehingga banyak dari mereka merasa tidak perlu melakukan skrining. Tapi tahukah Anda bahwa Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati? Berikut fakta-fakta mengenai Kanker Serviks yang perlu Anda ketahui.

Apa itu Kanker Serviks??

Apa itu Kanker Serviks?

      Menurut dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG, Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Bethsaida Hospital, Kanker Serviks merupakan suatu penyakit keganasan yang berada di serviks atau leher rahim. Serviks sendiri berada di bagian paling bawah dari rahim dan letaknya persis di puncak vagina wanita.

Mengapa bisa terjadi Kanker Serviks?

    Sebagian besar kasus kanker leher rahim disebabkan oleh adanya infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV), terutama tipe High Risk yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penularannya sendiri tidak terjadi secara langsung, namun butuh waktu yang lama untuk seseorang bisa terkena Kanker Serviks ini. Umumnya seseorang yang tertular Kanker Serviks baru terdiagnosa 10-20 tahun kemudian sejak virus HPV ini terjangkit.

Apa saja gejala Kanker Serviks?

    Gejala umum yang sering terjadi pada penderita Kanker Serviks diantaranya adalah pendarahan pervaginam atau perdarahan dari kemaluan. Selain itu gejala lain yang biasa muncul adalah postkoital bleeding atau perdarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual dan tidak berkaitan dengan menstruasi. Adapun gejala lain seperti siklus menstruasi tidak teratur., nyeri pada panggul (di perut bagian bawah), badan lemas, mudah lelah, berat badan menurun, kehilangan nafsu makan, cairan miss V yang tidak normal seperti berbau dan bercampur darah.

Siapa yang beresiko terkena Kanker Serviks?

    Semua perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual beresiko terkena Kanker Serviks. Namun yang memiliki potensi tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang memiliki multiple partner, melakukan hubungan sex di usia yang terlalu dini dan orang-orang yang memiliki penyakit tertentu yang mengakibatkan kekebalan tubuhnya menurun.

Bagaimana cara mencegah Kanker Serviks?

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk dapat mencegah terjadinya Kanker Serviks. dr. Andriana mengatakan bahwa pencegahannya sendiri terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah pencegahan primer yaitu dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi ini sangat disarankan untuk wanita terutama remaja direntan usia 9-13 tahun. Kemudian ada juga pencegahan sekunder yaitu dengan melakukan deteksi dini Kanker Serviks seperti Pap Smear atau Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA ) yang bisa dilakukan minimal 2-3 tahun sekali. Semua pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui potensi adanya Kanker Serviks yang mungkin terjadi dan mengurangi resiko tertularnya virus HPV.

    Kanker Serviks bisa dicegah dan diobati dengan rutin melakukan skrining. Ubah gaya hidup dan tetap menjaga pola makan sehat agar terhindar dari penyakit Kanker Serviks. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, Kanker Serviks bukanlah hal yang perlu ditakuti.

Pengambilan Sample Pap Smear
Pengambilan sample Pap Smear

Review : dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG

Pantesan Orang Jepang Nggak Buncit meski Banyak Makan Nasi! Ternyata Ini Triknya

Jakarta

Warga Jepang terkenal akan gaya hidup sehatnya. Mulai dari rutin berjalan kaki, hingga mengkonsumsi makanan sehat. Sama seperti orang Indonesia, mereka juga terbiasa makan nasi putih tiga kali sehari. Tapi kenapa ya tidak banyak orang Jepang berperut buncit?

Faktanya, orang Jepang terbiasa menerapkan gaya hidup sehat sejak kecil, termasuk dalam hal penyajian makanan. Tidak seperti di Indonesia yang biasanya makan nasi menggunakan piring, mereka lebih sering menggunakan mangkuk kecil beserta lauk lainnya.

Orang Jepang biasanya mengkonsumsi nasi dengan beberapa lauk pendamping. Mulai dari miso, ikan atau daging, dan dua atau tiga hidangan sayuran yang dimakan secara bergiliran.

Tips Ampuh Anti Buncit dari Orang Jepang

Meski makan nasi tiga kali dalam sehari, bentuk tubuh orang Jepang tetap bugar dan ‘in shape’. Berikut caranya:

Pola Makan yang Seimbang

Orang Jepang lebih memilih mengkonsumsi ikan daripada daging merah. Mereka sangat menyukai sayuran, makanan asinan dan fermentasi untuk menemani semangkuk kecil nasi.

“Kalau orang Indonesia kebanyakan konsumsi kalori di atas 2 ribu dan kualitas makanannya nggak bagus, kurang sehat kurang serat, terlalu banyak karbohidrat juga,” kata spesialis penyakit dalam dr Indra Wijaya, MKes, SpPD-KEMD, FINASIM, FACP kepada detikcom, Rabu (24/5/2023).

Mengkonsumsi Makanan Fermentasi

Mereka juga sangat suka makanan yang difermentasi, seperti natto dan miso. Biasanya, orang Jepang makan natto untuk sarapan yang ternyata sangat baik untuk usus dan pencernaan.

Kebiasaan ini membuat tingkat obesitas di Jepang menjadi salah satu yang terendah di dunia. Tak hanya itu, harapan hidup orang-orang di sana juga lebih panjang.

Melakukan Aktivitas Fisik

Meski makan nasi tiga kali sehari, orang Jepang selalu mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang memadai. Hal ini dilakukan untuk membakar kalori.

Orang-orang di Jepang terkenal sangat gemar berjalan kaki, yang menjadi salah satu aktivitas fisik yang bisa membantu membakar kalori. Sebab, minimnya aktivitas fisik membuat seseorang lebih sulit membuang lemak berlebih, terutama di bagian perut.

NEXT: Kebiasaan Makan Orang Jepang

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Puskesmas dengan Pelayanan Prima

Gambar : Kemenkes

Puskesmas merupakan garda terdepan dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat. Hal tersebut karena Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang terdekat ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatannya.

Pembangunan Puskesmas di seluruh kecamatan merupakan upaya pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan. Dengan dukungan sumber pendanaan yang memadai, Puskesmas saat ini telah berubah menjadi lebih baik, mempunyai tampilan fisik yang bagus dan nyaman untuk memenuhi kepuasan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Namun, tampilan fisik gedung saja tentu belum dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat secara utuh tanpa adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terbaik dari petugas Puskesmas.

Dengan tersedianya Puskesmas sebagai pelaksana upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan hingga ke pelosok, diharapkan seluruh masyarakat dengan mudah mendapatkan pelayanan yang berkualitas, komprehensif dan berkesinambungan di wilayahnya masing-masing. Tantangan dan hambatan dalam pemberian pelayanan, tentu akan selalu ditemui oleh tenaga kesehatan di Puskesmas.

Namun upaya peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas dalam mewujudkan pelayanan prima saat ini menjadi semakin penting mengingat bahwa Puskesmas merupakan penanggungjawab wilayah dan pelaksana utama pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan kabupaten/kota. Selain itu, pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan perkembangan media informasi yang semakin luas di era digitalisasi industri 4.0 juga menuntut Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Sistem kesehatan di era JKN bukan hanya menuntut Puskesmas mampu sebagai gatekeeper yang kuat namun juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dianggap paling berkualitas dan dipercaya untuk menjadi kontak pertamanya dalam menjaga kesehatan.

Di era keterbukaan dan kemudahan akses informasi melalui internet dan media sosial yang semakin luas citra sebuah fasilitas termasuk Puskesmas dengan mudah terbentuk dan tersebar berdasarkan pengalaman yang disampaikan masyarakat melalui media sosial tersebut.

Puskesmas yang memberikan pelayanan prima (service excellence) adalah Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan yang secara konsisten memenuhi kebutuhan (needs) pasien atau masyarakat dan bahkan dapat melampaui keinginan dan kebutuhan atau ekspektasi (wants and demands) masyarakat sebagai pengguna.

Melalui riwayat pengalaman yang diterima, maka akan terbentuk citra Puskesmas yang dapat mempengaruhi persepsi dan ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang akan diterimanya dari Puskesmas tersebut.

Adanya keluhan, terjadi karena pelayanan yang diterima lebih rendah dari persepsi awal atau tidak sesuai dengan harapan. Hal ini akan menjadi pengalaman “Boo” bagi penerima layanan.

Sebaliknya, pengalaman “Wow” akan dirasakan masyarakat jika pelayanan yang mereka terima melebihi persepsi dan ekspektasi awal.

Dengan pemahaman tersebut maka Puskesmas yang memberikan pelayanan prima memiliki ciri kinerja yang baik, ditunjukkan antara lain dengan tercapainya target indikator program/pelayanan, dan tidak ada keluhan (zero complaint).

Perkembangan teknologi informasi termasuk internet dan media sosial selain dapat mendekatkan maupun mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat (misalnya mempercepat sampainya informasi edukasi kesehatan, memodifikasi metode pemeriksaan atau mempersingkat birokrasi pendaftaran), juga dapat menjadi kesempatan baik bagi Puskesmas dalam mengatasi keluhan masyarakat, Puskesmas dapat menggali informasi kebutuhan dan harapan masyarakat dengan menyediakan wadah pengaduan atau penyampaian saran dan keluhan baik secara digital maupun hot line.

Namun, kemudahan teknologi ini pun dapat menjadi sebuah tantangan bagi Puskesmas agar selalu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk menghindari keluhan yang dapat berakibat negatif pada citra Puskesmas. Sebagai contoh, kemudahan dalam menyampaikan pengalaman melalui media sosial saat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di salah satu Puskesmas dapat membentuk citra positif Puskesmas tersebut. Demikian sebaliknya, dapat pula membentuk citra negatif jika pelayanan kesehatan yang diterima tidak baik. Walaupun jika dipandang dari sisi positif, hal ini akan memacu Puskesmas untuk melakukan upaya peningkatan kualitas secara terus menerus/quality improvement.

Pelayanan prima dalam pelayanan kesehatan merupakan kombinasi dari pemberian pelayanan yang luar biasa dalam segi klinis (layanan profesional) dan pendekatan personal. Peningkatan pelayanan klinis dapat dicapai dengan penguatan kompetensi fasilitas kesehatan dari segi fisik fasilitas maupun pengetahuan dan keterampilan teknis tenaga kesehatan. Sedangkan peningkatan pelayanan personal tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang komunikasi interpersonal dan intrapersonal namun perlu kesungguhan dalam mengasahnya agar memberikan pengalaman yang baik bagi masyarakat ketika mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dalam proses menuju pelayanan prima, Puskesmas perlu memperhatikan prinsip pelayana 4C yaitu Customized, Cost, Convenience dan Communication.
Customized
Tidak ada dua individu yang sama bahkan ketika mereka kembar sekalipun. Oleh karena itu, walaupun penyakit yang dideritanya sama, namun pelayanan (treatment) yang diberikan kepada individu dapat saja berbeda-beda tergantung kondisi lain yang dimiliki oleh masing-masing. Hal yang sama juga terjadi pada kepuasan dan harapan, perlakuan yang sama pada dua orang berbeda dapat saja memberikan persepsi dan kepuasan yang berbeda. Puskesmas dapat melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk menjawab keluhan masyarakat. Karena harapan tiap kelompok masyarakat dapat berbeda, maka Puskesmas perlu melakukan pendekatan sesuai dengan kebutuhan setiap individu atau kelompok masyarakat (Costumized).
Banyak cara untuk mengetahu kondisi keluhan individu misalnya dengan menggali kondisi kesehatan secara menyeluruh sehingga dapat memberikan gambaran rencana perawatan komprehensif yang dapat diberikan. Begitu pula dengan identifikasi kepuasan pelanggan, dapat dilakukan melalui wawancara, menyediakan kotak saran maupun survei kepuasan.
Dengan demikian pelayanan oleh Puskesmas dapat diberikan dengan lebih tepat atau sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Perlu juga melibatkan pasien dalam rencana perawatan agar pasien memahami dan mematuhi pengobatan yang mereka terima.

Cost
Bayangkan jika anda tinggal jauh dari fasilitas kesehatan dan pada saat anda datang dalam kondisi sakit, ternyata pelayanan saat itu tidak tersedia karena jadwal tidak jelas, atau petugas tidak hadir, atau obat tidak tersedia dan lain sebagainya. Atau ternyata anda menghadapi lamanya antrian untuk mendapatkan pelayanan atau pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan apa yag dijanjikan oleh penyedia layanan. Tentu anda akan kecewa mengingat pengorbanan yang sudah anda berikan, tidak hanya biaya yang dikeluarkan namun pengorbanan lain seperti tenaga, perasaan maupun hilangnya kesempatan/waktu yang seharusnya dapat dimanfaatkan lebih baik daripada itu. Puskesmas dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat agar pengorbanan (cost) tersebut sebanding atau malah lebih kecil daripada pelayanan yang diperoleh masyarakat.
Puskesmas dapat menjalankan Puskesmas keliling dengan penjadwalan yang tetap, atau dengan dilakukannya kunjungan keluarga (home visite) seperti pada PIS-PK maupun Perkesmas atau dengan mengaktifkan kerjasama jejaring dan jaringan seperti Posyandu, posbindu, poskesdes, dan sebaginya, untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
Kemudahan akses pelayanan ini juga dapat dilakukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya dengan menjalankan prosedur (SOP) yang mudah melalui alur dan tahapan yang jelas. Kejelasan terhadap prosedur administrasi serta rencana perawatan yang komprehensif termasuk promotif dan preventif juga perlu diberikan agar pengorbanan masyarakat tidak sia-sia.
Puskesmas dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah proses tersebut. Sebagai contoh, Puskesmas dapat menyediakan pendaftaran online atau sistem antrian elektronik, rekam medis online dan sebagainya.

Convinience
Kenyamanan merupakan hal yang penting bagi masyarakat sebagai pengguna layanan, juga penting bagi tenaga kesehatan sebagai petugas yang bekerja setiap hari di lingkungan fasilitas tersebut. Bayangkan jika kita bekerja di lingkungan yang kotor, peralatan yang tidak lengkap dan tidak terawat, mendapatkan banyak kesulitan mencari berkas, dll. Tentu kita tidak akan merasa betah setiap hari bekerja dilingkungan tersebut. Begitu pula bagi pasien atau masyarakat, jika tidak disediakan ruang tunggu yang cukup, tempat duduk yang cukup, sulit mencapai ruangan yang dituju, dsb.
Tentu hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan yang pada akhirnya akan menimbulkan keluhan .
Kenyamanan merupakan dampak dari sistem manajemen pelayanan bermutu baik; merupakan produk pelayanan prima. Tercermin ciri keseluruhan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin):
Ringkas : Manajemen stok barang, Sistem informasi kesehatan, tahapan layanan secara sistem tertata baik, dsb.
Rapi : Kategorisasi/Labelling layanan maupun barang, layout ruangan, konektivitas ruangan tertata dalam sistem dengan baik.
Resik : SOP sistem kebersihan, jadwal dan tanggungjawab petugas kebersihan , peralatan kebersihan yang baik, dsb.
Rawat : Perawatan alat, perawatan fasilitas, perawatan sistem, mempertahankan pencapaian, dll.
Rajin Disiplin, datang tepat waktu, dll.

Communication
Puskesmas dengan prinsip kemandirian masyarakat bertanggungjawab mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Perubahan kemandirian dan kesehatan masyarakat tersebut dapat terjadi jika masyarakat sudah percaya dan loyal terhadap saran kesehatan petugas Puskesmas. Dan hal ini hanya dapat terjadi jika komunikasi sudah terjalin dengan baik. Komunikasi tidak hanya proses penyampaian informasi namun juga proses pembentukan pendapat (public opinion) dan sikap publik (public attitude). Sikap inilah yang menimbulkan loyalitas dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Sumber : Buku Puskesmas Melayani Sepenuh Hati, Direktorat Yankes Primer Kemenkes RI, tahun 2019.

Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular bersama dr. Wirya A Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (K) – Bethsaida Hospital

Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular bersama

dr. Wirya A Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (K)


Buat Janji dokter

    dr. Wirya Ayu Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (K) merupakan dokter spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa di Bethsaida Hospital. Beliau adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyelesaikan Subspesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular di universitas yang sama.

 

    dr. Wirya adalah dokter spesialis yang secara khusus memiliki keahlian di bidang pembedahan Toraks, Kardiak dan Vaskular. Toraks adalah nama lain dari rongga dada, kardiak memiliki arti jantung sedangkan vaskular sendiri adalah pembuluh darah. Singkatnya, spesialis BTKV menangani pembedahan daerah dinding dada dan organ-organ dalam rongga dada seperti jantung, paru, tenggorok, serta pembuluh darah di tubuh. Dalam praktiknya, spesialis BTKV bekerja sama dengan dokter spesialis jantung, spesialis paru, penyakit dalam, anestesi/pembiusan, dan dengan spesialis lainnya.

 

Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa mempunyai keahlian dalam mengatasi berbagai kondisi seperti:

  1. Melakukan pembedahan Bypass Coroner atau CABG (Coronary Artery Bypass Graft) pada kelainan jantung koroner
  2. Melakukan pembedahan pada katup jantung seperti Mitral valve surgery, Aortic Valve Surgery dan katup jantung lain
  3. Tindakan emergency pada jantung seperti Tamponade jantung
  4. Kelainan jantung bawaan seperti Atrial Septal Defect, Ventricle Septal Defect, dan Tetralogy of Fallot
  5. Kanker yang terjadi pada area rongga dada, termasuk kanker Esofagus, tumor Mediastinum dan kanker paru
  6. Gangguan paru berat akibat TBC paru yang memerlukan tindakan pembedahan seperti batuk darah massif, Fungus Ball, Lung Collapse atau Destroyed Lung
  7. Emfisema atau udara bawah kulit yang berat
  8. Hernia diafragma atau adanya organ perut yang naik ke rongga dada baik akibat kelaianan bawaan atau trauma
  9. Akses vaskular untuk kepentingan cuci darah (hemodialisa) seperti Double Lumen Catheter, Tunnel Double Lumen, AV Shunt/fistula dan AV Graft
  10. Tindakan Endovascular untuk memperbaiki aliran darah pada kaki diabetes atau sumbatan pada pembuluh darah lain
  11. Tindakan minimal invasive untuk tatalaksana Varises
  12. EVAR (EndoVascular Aortic Repair) dan TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair)

 

   Selain bedah toraks dan kardiovaskular, dr. Wirya juga memiliki keahlian dalam pembedahan jantung dewasa. Tindakan-tindakan yang biasa dilakukan untuk pembedahan jantung pada dewasa adalah Coronary Arterial Bypass Graft (CABG) baik di usia muda atau usia lanjut, kelainan katup jantung yang berat yang membutuhkan pembedahan seperti Katup Mitral, Aorta, Tricuspid atau Pulmonal, Angioplasti, Kardiomioplasti, Transplantasi dan operasi invasif minimal. 

 

 

   Dalam menentukan masalah kesehatan atau diagnosis penyakit pasien, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi riwayat penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Setelah diagnosis dipastikan, dokter akan menentukan metode penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi organ dada, termasuk jantung dan paru-paru, agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Dengan penanganan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi pun akan berkurang.

 

Review : dr. Wirya Ayu Graha, Sp.BTKV. Subsp. JD(K)

DARI ORANG DEWASA, IBU HAMIL, HINGGA USIA TUA – Dinas Kesehatan Kota Malang


Post Views: 2,834

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang (InfoDATIN, Kemenkes RI).

Penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Awal dari semua penyakit komplikasi itu yaitu kehilangan keseimbangan. Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan.

Media KIE Hipertensi dapat diunduh disini

[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/HIPERTENSI-1.pdf” ]Poster[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/HT.pdf” ]Brosur[/button]
[button color=”red” size=”small” link=”https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2022/09/Salinan-dari-Hijau-dan-Putih-Tanaman-Sains-Brosur-31-x-21-cm.pdf” ]Pre Eklamsia[/button]