Jakarta

Terpantau belum membaik, polusi udara masih menjadi ancaman tak kasat mata, memperburuk kualitas udara yang dihirup masyarakat Jabodetabek. Dampak kesehatan dari polusi juga tak ada habisnya.

Siapa sangka, efeknya pun bisa merambah ke sistem peredaran darah, khususnya terkait dengan risiko penyakit jantung.

Spesialis jantung dan pembuluh darah Dr dr Faris Basalamah, SpJP(K) FIHA, FAPSIC, FAsCC menjelaskan bahwa terdapat alur yang tidak langsung yang menghubungkan polusi udara dengan tekanan darah dan kesehatan jantung, yakni melalui faktor psikologis dan emosional individu.

“Kalau polusi, saya kira tidak ada hubungan yang langsung terhadap pembuluh darah, kecuali hubungan tidak langsung. Hubungan tidak langsung artinya, dia meningkatkan stressor, psikis sehingga itu juga akan mempengaruhi tekanan darah pada pembuluh darah,” kata dr Faris kepada detikcom, Selasa (22/08/2023).

Polusi Udara dan Stres

dr Faris menjelaskan bahwa meskipun tidak ada hubungan langsung antara polusi udara dengan pembuluh darah, hubungan tidak langsung bisa mempengaruhi secara signifikan.

Ia menegaskan bahwa polusi udara dapat bertindak sebagai pemicu ‘stressor’ bagi tubuh, terutama melalui faktor psikologis.

“Jadi alurnya lewat psikis, emosional, stres,” ungkapnya.

Hal ini dikarenakan polusi udara yang tinggi pada wilayah urban seperti Jabodetabek dapat menghasilkan ketidaknyamanan, meningkatkan stres, dan berdampak pada keseimbangan emosional individu.

NEXT: Stres mikirin polusi bikin ‘darah tinggi’