Jakarta –
Seorang dokter bernama dr Made Widi Adnyana (WMA) yang belum lama ini menjadi pembahasan hangat karena dievakuasi melalui atap rumah meninggal dunia. Setelah dilakukan perawatan intensif selama dua hari, dr Widi menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (19/7/2023).
Dokter tersebut meninggal dunia pada pukul 10.00 WITA di ruang ICU RSUD Buleleng. Direktur RSUD Buleleng Arya Nugraha membeberkan penyebab dr Made meninggal.
Arya mengatakan bahwa dr Widi meninggal dunia karena mengalami asam urat kronis disertai dengan infeksi.
“Iya jam 10 meninggal. Pasien (Widi) mengalami rematik asam urat menahun dengan kekakuan dan nyeri hebat. Hal itu mengakibatkan terjadinya imobilisasi sehingga rentan infeksi,” ujar Arya dikutip dari detikBali, Rabu (19/7/2023).
Adapun Arya menambahkan terkait kabar bahwa dr Widi mengalami obesitas dan penyakit diabetes adalah tidak benar.
“Tidak obesitas. Diagnosisnya gangguan asam urat saja dengan komplikasi infeksi,” ujarnya.
Kondisi Terakhir dr Widi Sebelum Meninggal Dunia
Sebelumnya dr Widi dievakuasi oleh tim medis RSUD Buleleng bersama petugas Basarnas menggunakan mobil PJU milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng, Bali.
Menurut keterangan Lurah Banyuasri Ketut Darmika, dr Widi sudah mengalami sakit semenjak 10 tahun lalu. Tim dokter lantas memutuskan untuk mengevakuasi dr Widi karena kondisinya semakin menurun.
Tidak hanya itu saja, dr Widi juga sempat dikabarkan mengalami masalah obesitas dan diabetes sebelum dievakuasi. Terkait kabar yang beredar, Arya Nugraha menjelaskan kondisi dr Widi yang sebenarnya ketika dievakuasi.
“Sebetulnya beliau tidak obesitas dan ini justru berat badan kurang. Kemarin kenapa menggunakan crane, semata-mata karena akses tandu sulit masuk ke rumah beliau di lantai dua,” kata Arya.
Simak Video “ 7 Orang di Klungkung Dirawat Intensif Akibat Meningitis“
[Gambas:Video 20detik]