Tag: BISA

Ciri-ciri Sperma Tak Sehat, Bisa Dilihat dari Tekstur dan Warnanya

Jakarta

Kualitas sperma sering kali dihubungkan dengan kesehatan seseorang. Faktanya, beberapa kualitas sperma juga bisa memberi sinyal jika ada suatu masalah kesehatan di dalam tubuh. Penasaran?

1. Volume

Volume air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi bisa berbeda-beda. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Andrology tahun 2012 menyebut bahwa volume rata-rata semen adalah 3,4 mililiter atau kira-kira dua pertiga sendok teh.

Volume ini dapat mempengaruhi kesuburan pria. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki volume air mani yang lebih tinggi dari normal berhubungan dengan dengan jumlah sperma rendah. Hal ini disebabkan karena pengenceran sel sperma.

Di sisi lain, volume air mani yang lebih rendah dari normal atau kurang dari 1,5 mL berhubungan dengan kemungkinan fertilitas yang lebih rendah. Pasalnya, volume air mani yang rendah secara konsisten mungkin disebabkan oleh kondisi seperti ejakulasi retrograde, yaitu air mani mengalir kembali ke kandung kemih daripada keluar dari tubuh.

Volume air mani yang rendah juga bisa menjadi tanda kondisi medis lainnya. Sebuah studi tahun 2014 di Fertility and Sterility mengevaluasi lebih dari 9.000 laki-laki dengan usia rata-rata 38 tahun. Mereka menemukan bahwa orang dengan volume air mani rendah hampir dua kali lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung dibandingkan dengan volume air mani normal.

Volume air mani yang rendah tidak selalu merupakan tanda kemandulan atau penyakit. Mereka juga bisa menjadi tanda dehidrasi atau baru saja ejakulasi.

2. Rasa dan Bau

Sperma sering kali berbau seperti klorin atau amonia dan rasanya sedikit manis karena kandungan fruktosanya tinggi. Meski begitu, rasa dan bau sperma bisa berbeda dari orang ke orang.

Makanan tertentu dapat mengubah rasa dan bau tersebut sehingga menjadikannya lebih pahit, pedas, atau musky. Ini mungkin termasuk makanan seperti:

  • Alkohol
  • Asparagus
  • Kubis
  • Kopi
  • Produk susu
  • Bawang putih
  • Daging
  • Bawang

Merokok juga dapat mengubah rasa atau bau air mani. Selain itu, rokok dapat menurunkan kualitas, jumlah, dan motilitas sperma serta mempersulit untuk hamil.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi bau atau rasa air mani adalah infeksi. Ini termasuk infeksi saluran kemih (ISK) dan penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.

NEXT: Warna dan Tekstur

Ssstt, 3 Posisi Bercinta Ini Bisa Capai Titik G-spot dan Orgasme yang Intens

Jakarta

Tak sedikit pasangan yang memiliki permasalahan saat melakukan hubungan seksual. Salah satunya yaitu kesulitan mencapai orgasme. Pada beberapa kasus, wanita sulit mencapai orgasme hingga kurang menikmati hubungan seksual dengan pasangan. Karenanya, banyak pria yang mencari cara untuk membuat wanita mencapai orgasme, salah satunya menemukan titik G-spot.

Tapi menemukan titik sensitif G-spot tak semudah itu, wanita satu dan lainnya memiliki titik yang berbeda. Itu sebabnya pria perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai titik rangsangan pasangannya.

“G-spot adalah zona sensitif seksual yang terletak tepat di dalam vagina di dinding anterior (depan),” kata pelatih seks dan kencan bersertifikat Myisha Battle.

Dikutip dari Refinery 29, berikut posisi seks yang bagus untuk stimulasi G-spot:

1. Doggy style

Posisi ini membuat pria memegang kendali untuk kecepatan dan kedalaman penetrasi. Melakukan hubungan seksual dari belakang membutuhkan sedikit tenaga untuk kedua pasangan. Namun, pasutri dapat memodifikasi gaya tersebut menjadi lebih santai. Caranya yaitu, wanita menekukkan lutut dengan posisi merangkak, kemudian pria bisa melakukan penetrasi.

Selain itu, posisi telungkup dengan kaki tertutup dan menempel satu sama lain akan memberikan gesekan ketika penetrasi.

2. Cowgirl

Dalam posisi cowgirl, wanita duduk di atas pria. Terdapat dua jenis posisi dalam cowgirl yaitu wanita menghadap arah pria dan membalikkan badan. Melakukan posisi ini dapat membuat wanita orgasme, sebab bisa memutuskan seberapa dalam dan kecepatan untuk merangsang dirinya. Stimulasi G-spot dapat dilakukan saat wanita membungkuk sedikit sehingga pangkal pahanya dapat menggosok G-string selama berhubungan seks.

3. Modified missionary

Posisi ini membuat istri berada di bawah dan pria berada di atas. Posisi ini disukai oleh pria karena mereka bisa melakukan penetrasi lebih dalam dan mengontrol kecepatannya. Cara melakukan posisi ini, yaitu wanita dapat berbaring terlentang dengan kedua kaki terbuka dan lutut yang sedikit tertekuk, sedangkan pria berada di atasnya.

Simak Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Fungsi hingga Cara Kerja
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

DRIVER AMBULANCE KOTA MALANG BISA DIANDALKAN DALAM MENJAMIN KESELAMATAN KORBAN SELAMA PERJALAN DENGAN AMBULANCE – Dinas Kesehatan Kota Malang


Post Views: 542

 

Dinas Kesehatan Kota Malang bekerjasama dengan  Unit Pelayanan Ambulans Gawar Darurat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk mengadakan pelatihan Defensive Driving untuk driver ambulance di Kota Malang dengan peserta sebanyak 30 orang terdiri dari driver ambulance dari PSC 119, puskesmas, serta ambulance relawan di Kota Malang. Kegiatan dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 1 – 3 November 2022 bertempat di Dinas Kesehatan kota Malang.

Pelatihan Defensive Driving bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang safety driving khususnya mobil ambulans, standarisasi kompetensi driver ambulance, mendukung institusi rumah sakit, puskesmas dan pelaku usaha lainnya dalam menekan keparahan saat terjadi kecelakaan/sakit, menjamin korban dalam keadaan selamat saat dibawa/di transport dengan menggunakan ambulance.

 

“Pelatihan ini juga diperlukan oleh driver ambulance dari puskesmas, fasyankes, maupun rumah sakit sebagai salah satu standar dalam penilaian akreditasi atau sertifikasi ISO”, ucap dr. Husnul Muarif, MM Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang.

 

Kegiatan pelatihan diselenggarakan baik di dalam kelas maupun praktik di luar kelas. Materi yang diberikan seputar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), kebijakan pelayanan ambulans, spesifikasi ambulan, fungsi dan kegunaan alat, Teknik mengemudi amulan, pengenalan dan pemeriksaan kendaraan (EWAGON), prinsip kegawatdaruratan (BHD, Triage, Ekstrikasi, Stabilisasio dan Transportasi), peraturan lalu lintas dan managemen resiko serta praktik skill station dan ada ujian akhirnya.

Defensice Driving Training atau Pelatihan Defensive Driving adalah pelatihan mengemudi berbasis pada Behavior Base Competent yang berkonsep pada perilaku atau sikap, bagaimana bersikap pada kondisi jalan yang selalu berubah, bagaimana mengantisipasi kesalahan pihak lain bagaimana mencegah semua potensi resiko mengemudi kendaraan di jalan raya yang merupakan area umum.

 

“Pelatihan ini sudah ditunggu-tunggu dan dibutuhkan oleh fasyankes baik puskesmas, rumah sakit dan ssemua instansi yang menyediakan ambulans. Jadi diharapkan bisa dimanfaatkan dan dipraktikkan dalam tugasnya sehari-hari sebagai driver ambulance”, tambah dr. Husnul.