Jakarta

Kondisi terbaru Panji Petualang belakangan disorot. Tubuhnya nampak semakin kurus usai lebih dari lima bulan mengidap diabetes.

Panji menyebut diabetes yang diidapnya juga berawal dari faktor genetik ayahnya. Ditambah lagi, Panji Petualang mengaku memiliki pola makan yang buruk hingga kadar gula darah naik mendekati angka 300.

“Pola makan saya sempat nggak bener akhirnya gula darah saya naik dan bikin badan drop. Akhirnya sering lemas, berat badan drastis turun, sekarang lagi juga mulai terapi,” ucap Panji dalam tayangan di kanal Youtube-nya.

Panji menyadari kondisi tubuhnya semakin mudah drop, akibat diabetes. Namun, ia merasa hal ini juga dipengaruhi oleh efek dari gigitan ular.

“Cuman kemarin imun drop pas kena gigitan ular. Langsung di situ, drastis banget karena kena diabetes, imun saya rontok juga karena bisa king kobra sampai tangan melepuh tapi alhamdulillah Allah jaga saya,” pungkasnya.

Benarkah Berkaitan?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD menyebut sebetulnya racun ular tidak berkaitan dengan kondisi diabetes.

“Dari jurnal yang saya baca tidak saya temukan hubungan racun ular dan penyebab diabetes. Diabetes sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi pada kasus Panji saya pikir berat badan turun bukan karena racun ular tetap karena diabetes melitus yang dialaminya,” ucap dr Aru saat dihubungi detikcom, Rabu (9/8/2023).

Begitu pula dengan dugaan imunitas semakin menurun berdampak pada penurunan berat badan pasien diabetes, dr Aru menyebut tidak ada keterkaitan di antara keduanya. Jika imunitas menurun, yang berisiko dialami pasien adalah terkena infeksi bakteri, virus, hingga jamur.

“Apakah racun ular memperburuk diabetes? Secara literatur tidak disebutkan. Racun ular hanya bertahan sebentar di dalam tubuh, setelah diberikan antinya, maka akan dibuang oleh tubuh,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)