Tag: Kenali

Kenali Tanda Masokis, Salah Satu Bentuk Penyimpangan Seksual

Jakarta

Setiap orang, baik wanita maupun pria wajarnya memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Misalnya dengan cara yang umum seperti dipeluk, dicium, atau hubungan seksual seperti biasanya.

Namun, siapa sangka ternyata ada orang yang baru bisa merasakan kepuasan seksual dengan cara-cara kasar yang tidak lazim. Kondisi ini didapati pada orang yang mengidap masokis.

Lantas, apa itu masokis? Yuk simak artikel berikut untuk memahami dan mengenali tanda masokis pada seseorang.

Apa Itu Masokis?

Para pengidap masokis mendapatkan kepuasan dari hal-hal ekstrem atau rasa sakit. Dikutip dari American Psychological Association, masokisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang merasakan kepuasan seksual saat menerima rasa sakit fisik ataupun emosional.

Istilah masokis berasal dari Marquis de Sade, nama dari seorang penulis Perancis abad ke-18 yang terkenal karena karyanya yang melibatkan kekerasan seksual dan fantasi sadomasokis. Masokis sendiri merupakan salah satu bentuk penyimpangan seksual yang dialami seseorang.

Kondisi ini dialami seseorang yang perlu mendapatkan perlakuan kasar, keras, atau hinaan dari pasangannya agar mencapai kepuasan seksual. Aktivitas ini dapat terjadi dalam bentuk pemukulan, diikat, dilecehkan, hingga dibuat menderita untuk mencapai klimaks seksual.

Salah satu bentuk perlakuan masokis yang sangat ekstrem adalah asfiksia seksual. Di mana kondisi ini membuat para pengidapnya merasa terangsang dan mendapat kepuasan seksual ketika dirinya dicekik, dijerat dengan tali, atau dibekap dengan kantong plastik.

Tidak jarang, perlakuan ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Tanda dan Penyebab Masokis

Para pengidap masokis dapat dikenali bila ia mengalami gejala seperti memiliki fantasi, keinginan, dan gairah seksual yang intens dengan cara dipukuli, disakiti, atau dilecehkan yang terjadi setidaknya selama 6 bulan.

Perilaku masokis seksual umumnya terlihat pada masa awal dewasa, bahkan terkadang dimulai dengan ‘permainan’ masokis atau sadis selama masa kanak-kanak. Ini dapat menyebabkan masalah atau kesulitan yang signifikan secara klinis dalam bidang sosial, pekerjaan, atau bidang penting lainnya dalam hidup.

Jika dirangkum, berikut tanda umum masokisme yang harus kamu kenali:

  1. Fantasi seksual yang melibatkan rasa sakit atau penderitaan.
  2. Ketertarikan seksual terhadap perilaku sadis atau dominan yang melibatkan pemberian rasa sakit kepada pasangan.
  3. Menikmati atau merasa terangsang oleh praktik-praktik Bondage, Discipline, Dominance, Submission, Sadism, Masochism (BDSM) yang melibatkan penggunaan alat atau tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
  4. Mencari stimulasi seksual melalui pengorbanan, penderitaan, atau pengendalian diri.

Kesenangan atau kepuasan yang diperoleh melalui berbagai bentuk aktivitas yang melibatkan rasa sakit, seperti pencekikan ringan, pemukulan, atau pengikatan.

Lalu, bagaimana dengan penyebab masokis? Hingga kini penyebab terjadinya perilaku masokis dalam hubungan seksual belum diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan bahwa kondisi ini berkaitan dengan penyimpangan seksual (parafilia) atau fantasi seks (fetish) yang tidak terelakkan.

Teori lain menyatakan ini terjadi atas refleksi di masa kecil. Beberapa peneliti mengaitkan minat masokis dengan pengalaman masa kecil yang melibatkan rasa sakit, penghukuman, atau penindasan. Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan preferensi seksual.

Beberapa Cara Penanganan Masokis

Berikut beberapa cara umum yang dapat digunakan untuk mengatasi masokisme:

1. Psikoterapi

Mengikuti terapi individu atau terapi seksual dengan seorang profesional dapat membantu penderita yang mengalami masokisme untuk memahami dan menjelajahi faktor-faktor yang mendasari kecenderungan ini.

Terapi ini dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi aspek-aspek psikologis, pengalaman masa kecil, dan emosi yang menjadi indikasi penyebab masokisme.

2. Konsumsi Obat-obatan

Selain terapi, dokter atau profesional menyarankan pengidapnya mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya obat penurun kadar testosteron yang berfungsi meredakan libido.

Pada beberapa kasus yang menyebabkan pengidapnya merasa cemas atau depresi, dokter akan memberikan obat-obatan penenang dan antidepresan. Obat ini juga dapat diberikan untuk meredam hasrat seksual yang mengidap gangguan masokis.

Itu tadi pengertian dari masokis, serta tanda dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat ya Detikers.

Simak Video “Peluncuran I-Care JKN, Permudah Layanan Kesehatan di BPJS Kesehatan
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Kenali Gejala dan Tahapan Penyakit Asam Urat, Penting Untuk Deteksi Dini

Jakarta

Penyakit asam urat kerap dihubung-hubungkan dengan ‘penyakit orang tua.’ Faktanya, National Institutes of Health menyebutkan bahwa penyakit ini tak terpaut pada kelompok usia tertentu saja.

Adapun gejala yang paling sering ditemukan pada penderita asam urat adalah rasa nyeri berlebih pada salah satu jempol kaki. Walau begitu, asam urat bisa menyerang organ maupun bagian tubuh manusia lainnya. Lalu, apa saja gejala asam urat yang dapat dideteksi agar dapat diatasi? Baca penjelasannya di artikel berikut ini.

Apa Itu Asam Urat?

Asam urat merupakan arthritis inflamasi yang menyerang sendi manusia. Jika terkena asam urat, maka gejala paling jelas yang dirasakan adalah nyeri dan bengkak pada persendian. Asam urat termasuk penyakit yang cenderung kambuh beberapa kali, biasanya dalam rentang waktu satu atau dua minggu.

Penyakit asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat (uric acid) dalam tubuh. Saat menumpuk, maka hal ini akan membentuk kristal berbentuk jarum di dalam dan sekitar sendi. Akibatnya, jempol kaki atau tungkai bawah terasa nyeri hebat. Sederhananya, penyakit asam urat terjadi jika tubuh membuang kadar asam urat yang tidak seimbang, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Tidak hanya jempol kaki atau tungkai bawah, asam urat juga bisa menyerang organ dan bagian tubuh lainnya. Diantaranya yakni sendi, bursae atau kantung di antara tulang dan jaringan lunak, selubung tendon, bahkan ginjal, yang kemudian mengakibatkan kerusakan dan batu ginjal.

Antara pria dan wanita, asam urat lebih berisiko dialami oleh wanita. Hal ini karena asam urat tidak terjadi sebelum menopause. Makanya, wanita yang berusia lebih tua berpotensi untuk menderita asam urat. Selain itu, asam urat juga banyak ditemukan pada pasien yang berusia paruh baya. Walau begitu, bukan tidak mungkin jika anak muda mengalami asam urat jika menerapkan pola hidup yang tidak sehat.

Gejala dan Tahapan Penyakit Asam Urat

Sudah bukan hal yang aneh bahwa setiap penderita asam urat pasti mengeluhkan rasa sakit yang muncul di salah satu jempol kaki. Namun, nyeri asam urat juga bisa dirasakan di bagian tubuh lainnya.

Mengutip dari National Institutes of Health, salah satu gejala yang kerap dialami penderita asam urat adalah rasa bengkak, merah, hangat, dan kaku pada persendian mereka. Karena penyakit ini cenderung kambuh dalam beberapa waktu, maka perlu benar-benar diwaspadai gejalanya untuk segera mendapat perawatan.

Umumnya, asam urat dipicu oleh makanan dan obat-obatan tertentu, alkohol, trauma fisik, dan penyakit tertentu. Jika asam urat semakin parah kondisinya, hal ini akan menyebabkan berbagai jenis komplikasi lain, seperti penyakit jantung dan ginjal. Penyakit, seperti hipertensi, obesitas, diabetes, nefrolitiasis (batu ginjal), penyakit ginjal kronis, myocardial infarction (serangan jantung), dan gagal jantung kongestif juga bisa berhubungan dengan penyakit asam urat.

Nyatanya, penyakit asam urat tidak serta merta menyerang manusia. Ada beberapa tahapan yang terjadi, antara lain:

  1. Hiperurisemia, yakni peningkatan kadar asam urat yang yang terjadi di dalam dara. Di tahap ini, kristal mulai terbentuk di sendi-sendi, namun belum muncul gejala yang jelas.
  2. Asam urat kambuh yang ditandai oleh rasa sakit dan bengkak di sekitar persendian.
  3. Asam urat interval atau intercritical, yakni jeda yang terjadi antara serangan asam urat. Di masa ini, tidak ada gejala yang muncul.
  4. Tophi, atau tahap akhir asam urat yang ditandai oleh penumpukan kristal di kulit atau bagian tubuh lainnya.

Simak Video “Mengenal Metode Wolbachia, Berantas DBD Pakai Bakteri Alami
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)