Jakarta

Indonesia belakangan tengah dilanda cuaca panas yang cukup ekstrim. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti efek musim kemarau, fenomena El Nino, hingga penurunan curah hujan global.

Akibatnya, sejumlah wilayah mengalami cuaca panas bak ‘neraka bocor’. BMKG juga memprediksikan cuaca panas akan berlangsung selama tujuh hari ke depan dengan kisaran suhu 35-38 derajat celcius. Tentunya hal ini memengaruhi rutinitas masyarakat, terutama mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

Selain bikin gerah, paparan cuaca panas dalam jangka waktu yang lama juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Spesialis kulit dan kelamin, dr Ruri Diah Pamela, SpKK, mengatakan salah satu dampak paparan sinar matahari bisa memicu munculnya tanda-tanda penuaan pada kulit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ketika kita berbicara tentang penuaan, banyak dari kita memikirkan garis halus, keriput, atau kulit yang mulai kendur. Tahukah Anda bahwa sinar matahari adalah salah satu penyebab utama dari tanda-tanda penuaan tersebut? Ya, sinar ultraviolet A (UVA) yang berasal dari sinar matahari dapat merusak kolagen, yang bertugas menjaga elastisitas kulit,” ungkapnya kepada detikcom, Senin (2/10/2023).

“Hasilnya? Kulit yang cepat menua, keriput, dan kehilangan elastisitasnya, (kehilangan) protein yang membantu kulit mempertahankan elastisitasnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, dr Ruri menyampaikan paparan sinar UV juga bisa merusak serat elastin yang berperan dalam menjaga bentuk kulit. Elastin adalah protein yang membuat kulit dapat kembali ke bentuk semula ketika ditarik atau diregangkan.

“Ketika elastin rusak, kulit mulai kehilangan kemampuannya untuk kembali ke bentuk semula setelah ditarik atau tertekan. Akibatnya, kulit menjadi kendur, garis halus, dan keriput muncul,” terangnya.

Selain itu, dr Ruri menuturkan efek sinar UV juga dapat membuat permukaan kulit menjadi kering, kasar, dan tidak rata.

“Kerusakan dari sinar UV juga dapat menyebabkan kulit kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan, membuatnya menjadi kering dan kasar,” tandasnya.

Simak Video “Jangan Langsung Masuk ke Ruangan Dingin Setelah Terpapar Cuaca Panas
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)