Tag: Lapor

Giliran AS Susul China dan Inggris Lapor Lonjakan Kasus Mycoplasma Pneumonia


Jakarta

Setelah China, Denmark, Perancis dan Belanda, otoritas kesehatan Amerika Serikat juga melaporkan peningkatan kasus pneumonia yang terkait dengan mycoplasma pneumoniae. Lonjakan kasus juga dilaporkan di satu daerah di Ohio.

Diberitakan NBC News, Distrik Kesehatan Warren County mengatakan bahwa mereka mencatat jumlah kasus pneumonia pediatrik yang luar biasa tinggi pada musim gugur ini: 145 kasus sejak bulan Agustus. Rata-rata pasien berusia sekitar 8 tahun dan gejala yang paling umum adalah batuk, demam, dan kelelahan.

“Tidak ada kematian yang dilaporkan, dan penyakit yang diderita tidak lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata distrik tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Distrik Kesehatan Warren County juga mengatakan mereka tidak mencurigai adanya virus pernapasan baru yang menyebabkan wabah ini dan mencatat bahwa ‘tidak ada bukti bahwa wabah ini ada hubungannya dengan wabah lain, baik di seluruh negara bagian, nasional atau internasional’.

Mycoplasma pneumonia disebabkan oleh bakteri yang dapat menyebar melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Bakteri ini dapat bertahan di hidung dan tenggorokan tanpa membuat seseorang sakit, namun orang dapat terkena pneumonia jika menyebar ke paru-paru.

Mycoplasma pneumonia seringkali merupakan bentuk pneumonia yang lebih ringan, namun gejalanya bisa bertahan lebih lama.

“Kadang-kadang disebut sebagai ‘pneumonia berjalan’, yang berarti Anda mengidap pneumonia tetapi Anda tidak cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit,” kata Dr. James Cutrell, profesor penyakit menular di UT Southwestern Medical Center di Dallas.

Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, infeksi awal mikoplasma biasanya menyerupai pilek di dada dan mungkin termasuk sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, atau batuk yang semakin parah yang berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun sering kali mengalami gejala seperti pilek, seperti bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, diare, atau muntah.

Para ahli mengatakan ada alasan yang jelas mengapa jumlah kasus meningkat saat ini: Pertama, negara-negara biasanya mengalami peningkatan kasus pneumonia mikoplasma setiap beberapa tahun, sehingga beberapa wabah mungkin merupakan bagian dari pasang surut musiman penyakit pernapasan.

“Mungkin saja, di negara-negara seperti Denmark, hal ini akan terjadi dalam satu siklus,” kata Dr. Amesh Adalja, seorang dokter penyakit menular dan peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.

Simak Video “Kasus Pneumonia ‘Misterius’ di China, Kemenkes Minta Fasyankes Siap-siap
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Ada Kasus Baru Cacar Monyet di DKI, Kemenkes Lapor 7 Orang Jadi Kontak Erat


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI melaporkan total ada tujuh orang yang menjadi kontak erat kasus baru cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta. Ketujuh orang tersebut tidak melakukan pemeriksaan monkeypox lantaran nihil gejala.

Hingga kini, terpantau belum ada penambahan kontak erat dari pasien berusia 30 tahun yang mengeluhkan banyak lesi. Lesi ada di 10 titik bagian tubuh termasuk perianal yakni area sekitar masuknya lubang anus, sampai di dalam anus manusia.

“Semua kontak erat pasien tidak bergejala,” beber Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom Kamis (19/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Belum ada tambahan,” responsnya, soal kemungkinan penambahan kontak erat kasus cacar monyet.

Pemerintah sejauh ini mencatat dua kasus Mpox sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menetapkan cacar monyet sebagai Public Health Emergency International Concern (PHEIC), menyusul COVID-19, lalu statusnya kembali dicabut lantaran penularan kasus Mpox di banyak negara mulai mereda.

Sayangnya, menurut ahli epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia Mpox bisa saja menyebar diam-diam tanpa disadari menjadi wabah di masyarakat.

Hal ini menurutnya dipicu oleh penularan Mpox yang terjadi di kelompok tertutup, tidak terbuka dengan gejala yang dikeluhkan sehingga relatif sulit diberantas.

“Ini bukan hal yang mengagetkan dan juga semakin menguatkan, bahwa kecenderungan penyakit Mpox ini akan jadi epidemi, bukan pandemi ya. Tapi yang akan menyebar secara silent (diam-diam) kecenderungannya,” beber Dicky kepada detikcom, Rabu (18/10/2023).

Awal Mula Munculnya Gejala

Dr dr Windy Keumala Budianti SpKK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebut pasien datang ke fasilitas kesehatan awalnya dengan keluhan gejala mirip jerawat yang sudah menetap selama dua hari.

Pasien disebutnya membiarkan lesi tersebut, tidak berusaha menyingkirkan dengan memencet ataupun tindakan lain. Selain muncul di sekitar anus, lesi juga menjalar e bagian tubuh lain termasuk tangan, hingga tungkai.

“Badannya sempat demam selama dua hari, tetapi nihil keluhan nyeri kepala dan nyeri otot. Pasien hanya merasakan nyeri pegal secara umum tiga hari sebelum muncul lesi,” bebernya dalam webinar daring, baru-baru ini.

“Total jumlah lesi 10,” katanya.

Simak Video “Gejala Awal Pasien Baru Cacar Monyet di DKI Sempat Dikira Jerawat
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)