Tag: Lebih

4 Jenis Orgasme, Mana yang Bikin Istri Lebih Cepat Capai Klimaks?

Jakarta

Wanita memiliki sejumlah zona sensitif yang bisa membuat gairah lebih tinggi ketika dirangsang. Otomatis, orgasme menjadi lebih mudah digapai. Menurut Vanessa Marin, seorang psikoterapis dan terapis seks, para pria perlu mengetahui beberapa faktor di balik proses wanita mencapai orgasme.

“Orgasme wanita didasarkan pada beberapa faktor kompleks termasuk keintiman, hormon, dan pengalaman sebelumnya,” katanya, dikutip dari Womens Health Mag, Jumat (15/9/2023).

Selain itu, terdapat sejumlah teknik yang bisa dilakukan seperti berikut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rangsangan klitoris

Klitoris merupakan struktur kecil padat saraf yang terletak di bagian atas lubang vagina yang berfungsi untuk memberikan kenikmatan seksual. Hal pertama yang harus dilakukan yakni dengan menyentuh klitoris atau melalui labia.

“Mulailah cukup jauh darinya dan kemudian putar lebih dekat ke sama sampai akhirnya melewatinya, dan kemudian keluar kembali,” kata Marin. Setelahnya, catat kapan dan bagaimana tubuh merespons, dengan bereksperimen pada berbagai jenis sentuhan hingga ditemukan yang cocok untuk mencapai kenikmatan.

2. G-Spot

Dr Loanzon menjelaskan bahwa G-spot adalah area yang sangat sensitif secara hipotesis di dinding vagina anterior (atau depan) dari spons uretra yang dirangsang selama aktivitas seksual. Meski demikian keberadaannya masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

Tidak ada kesepakatan tentang lokasi, ukuran, maupun sifatnya, namun sebagian besar wanita (62,9 persen) yang disurvei sebagai bagian dari tinjauan sistemik tersebut memiliki G-spot dan ini diidentifikasi dalam sebagian besar studi klinis.

3. Orgasme puting

Orgasme puting merupakan pelepasan gairah seksual yang berpusat pada rangsangan puting dan bukan disebabkan oleh klitoris maupun penetrasi secara langsung.

“Puting adalah zona sensitif seksual dengan ribuan ujung saraf,” kata Debra Laino DHS, seorang pendidik seks bersertifikat AASECT, seksolog klinis bersertifikat dewan, dan terapis hubungan. Puting dapat mengirimkan pesan ke korteks sensorik di otak yang menjadi area yang sama dengan rangsangan yang ditimbulkan dari alat kelamin.

O’Reily merekomendasikan untuk bereksperimen mulai dari tepi luar menggunakan bagian belakang jari, dan lingkari perlahan hingga ke tengah. Selain itu menggulung puting diantara ibu jari dan jari telunjuk juga dapat dilakukan.

4. Orgasme campuran

Penggabungan rangsangan klitoris dengan beberapa jenis rangsangan lain, menjadi cara yang tepat untuk membuat wanita lebih mudah klimaks. Merangsang puting dan klitoris secara bersamaan dapat dilakukan untuk mencapai orgasme campuran, tetapi kombinasi klitoris dan G-spot menjadi yang paling umum.

Simak Video “IDI Sebut Dokter Gadungan Susanto Pernah Jadi Kepala RS
[Gambas:Video 20detik]
(Nala Andrianingsih/naf)

Yakin Vape Lebih Aman dari Rokok? Dokter Ungkap Sederet Dampak Gangguan di Mulut

Jakarta

Beberapa orang meyakini, penggunaan vape dan rokok elektrik bisa menjadi solusi untuk berhenti mengkonsumsi rokok konvensional. Padahal menurut dokter, pengguna rokok elektrik juga tak lepas dari risiko masalah kesehatan.

Dokter di Great North Children’s Hospital di Newcastle, dr McKean menjelaskan, seiring waktu, semakin banyak jumlah anak yang mengalami penyakit paru-paru akibat nge-vape. Seiring itu, dokter gigi juga mengungkapkan adanya gangguan pada mulut sebagai efek penggunaan vape. Salah satu yang kini marak dibahas, yakni fenomena ‘lidah vape’.

Kondisi tersebut menyebabkan lidah cenderung mati rasa, bahkan tidak lagi bisa mengecap rasa dari makanan dengan baik.

“Lidah vape adalah saat Anda mulai kehilangan selera karena terlalu banyak vaping, dan ini benar-benar meningkat karena popularitas vape sekali pakai yang memiliki semua rasa konyol ini,” ungkap seorang dokter yang biasa disapa dr Stewart dalam unggahan Tiktok-nya, dikutip dari Mirror News UK, Jumat (28/7/2023).

Picu Masalah di Hidung

Selain itu memicu masalah pernapasan dan mulut, kebiasaan nge-vape juga diyakini dapat memicu masalah pada hidung berupa menurunnya kemampuan mencium bau.

“Vaping juga dapat menyebabkan hidung tersumbat dan berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk mencium, dan kemampuan untuk mencium sejalan dengan kemampuan untuk merasakan,” terang pihak Fisher Pointe Dental.

“Orang-orang akhirnya benar-benar mencambuk vape ini dan itu menyebabkan peningkatan nikotin yang sangat besar dan mulut yang benar-benar kering sehingga kadang-kadang Anda kehilangan indra perasa sepenuhnya,” sambungnya.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)

Kasus Diabetes Anak Naik 10 Tahun Terakhir, Pakar: Jumlahnya Bisa Lebih Tinggi


Jakarta

Dalam waktu 10 tahun terakhir, prevalensi diabetes melitus tipe 1 di Indonesia melonjak tujuh kali lipat, dari semula 3,88 per 100 juta penduduk di 2000, menjadi 28,19 per 100 juta penduduk di 2013. Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA memperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi, terlebih selama ini banyak pasien anak tidak terdiagnosis diabetes.

“Hidup dengan DMT1 tidaklah mudah dan memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis. Pengelolaan DMT1 yang tepat memerlukan pemantauan kadar gula darah secara mandiri dan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi tersebut,” terang Changing Diabetes in Children (CDiC) Lead untuk Indonesia tersebut, melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom Sabtu (22/7/2023).

Angka tersebut menurutnya dilaporkan di tengah keterbatasan pengelolaan kasus diabetes melitus tipe 1 di Indonesia. Karenanya, Prof Aman menyoroti perlunya pendampingan yang baik pada pasien, utamanya mereka yang sudah berada di fase kronis.

“Masih ada keterbatasan dalam pengelolaan DMT1 di Indonesia, tetapi tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes (no child should die from diabetes). Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien maupun caregiver adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi akut dan kronis,” pesan dia.

Terpisah, Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono sebelumnya sempat mengungkap ‘biang kerok’ di balik angka diabetes terus meningkat. Bahkan, perkiraan prevalensinya secara umum menyentuh 12 persen di 2023.

Ada dua faktor yakni genetik dan non genetik atau lingkungan. Faktor genetik menurutnya tidak bisa dihindari lantaran beriringan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk.

“Sehingga kemungkinan diabetes karena model perkawinan yang membawa gen diabetes itu muncul,” ucap Dante.

Sementara faktor non-genetik penyebab diabetes, seperti kebiasaan, lifestyle yang buruk, maupun pola hidup menurut Dante, juga berkontribusi dengan angka tren peningkatan diabetes di Indonesia.

“Kita sudah melakukan intervensi terhadap beberapa hal yang meningkat seperti diabetes tersebut, mungkin angkanya akan jauh lebih tinggi lagi kalau kita tidak melakukan intervensi. Tetapi yang kita tidak bisa hindari adalah faktor genetik. Nah ini penting, untuk kanker juga begitu,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(naf/suc)

Lebih dari 109 Ribu Warga AS Meninggal gegara Overdosis, Inikah Pemicunya?

Jakarta

Wabah overdosis narkoba yang terjadi di Amerika Serikat belakangan bikin geger dunia. Tercatat lebih dari 109 ribu warga AS meninggal akibat overdosis obat dalam kurun waktu 12 bulan terakhir hingga Januari 2023. Angka ini meningkat 0,7 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 108.825 kasus kematian.

Peningkatan kasus ini juga terjadi meskipun ada dorongan dari Joe Biden untuk mengatasi kecanduan narkoba dan overdosis.

Inikah Pemicunya?

Jumlah kematian akibat overdosis obat di AS melewati angka 100.000 untuk pertama kalinya pada tahun 2021, akibat pandemi COVID mengganggu perawatan medis dan meningkatkan masalah kesehatan mental.

Efeknya diperparah dengan meluasnya ketersediaan obat-obatan mematikan seperti fentanyl, yang 50 kali lebih kuat dari heroin dan semakin bercampur dengan obat-obatan terlarang lainnya.

Menurut CEO American Addiction Centers, Tom Britton, selama pandemi tingkat penyakit mental, depresi, dan kecemasan meningkat secara dramatis. Hal inilah yang mungkin memicu orang semakin mulai beralih ke zat atau obat.

Kematian akibat overdosis obat di AS naik 13,7 persen antara Januari 2021 dan Januari 2022 dan sebesar 31,4 persen dalam 12 bulan sebelumnya pada puncak pandemi.

Meskipun demikian, lonjakan kematian akibat overdosis dimulai sebelum pandemi terjadi karena penyalahgunaan resep obat penghilang rasa sakit opioid dan obat-obatan terlarang seperti heroin.

Rekan senior di R Street Institute, sebuah wadah pemikir independen yang berbasis di Washington, D C, Stacey McKenna menyatakan tindakan keras terhadap fentanil dan obat-obatan adiktif lainnya cenderung tidak efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

“Ada hukum pelarangan yang kuat bahwa semakin keras Anda menindak pasokan, semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan pasokan yang lebih kuat atau pasokan yang lebih berbahaya,” kata McKenna, dikutip dari Reuters.

Simak Video “Pemicu Berat Badan Fajri Pasien Obesitas Membengkak hingga 300 Kg
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)