Tag: Makin

5 Variasi Seks Paling Mesra Biar Sesi Bercinta Makin ‘Panas’


Jakarta

Berbicara soal seks, salah satu hal pertama yang terlintas adalah kenikmatan birahi. Wajar saja, karena bercinta sejak lama memang menjadi cara untuk mendapatkan kenikmatan baik secara fisik maupun batin.

Namun, bercinta tak hanya soal kepuasan semata. Sebab, proses berhubungan seksual sebenarnya bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan hubungan dengan pasangan.

Caranya bagaimana? Lewat posisi-posisi seks yang ‘mesra’. Ya, ternyata ada loh beberapa posisi seks yang diyakini bisa membuat hubungan antara suami dan istri makin intim. Jadi penasaran, posisi apa saja ya?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Missionary

Missionary adalah posisi seks paling standar yang dilakukan banyak pasutri. Meski terbilang biasa saja, missionary dianggap sebagai salah satu posisi seks yang bisa semakin mendekatkan hubungan antara suami dan istri. Kok bisa?

Dalam posisi missionary, hampir seluruh tubuh suami dan istri saling bersentuhan. Sentuhan tersebut diyakini membuat hubungan seks terasa jadi semakin intim dan mesra. Tak hanya itu, missionary juga memungkinkan pasutri melakukan berbagai hal untuk menambah kemesraan, seperti berciuman, saling memeluk, dan lain sebagainya.

2. Spooning

Sama seperti missionary, spooning diyakini sebagai salah satu posisi seks yang paling ‘mesra’ karena kedekatan fisik antara suami dan istri. Pada posisi ini, suami melakukan penetrasi sambil memeluk istri dari belakang.

Spooning juga terbilang sebagai posisi seks yang bikin nagih. Sebab, ada banyak variasi yang bisa dilakukan dalam posisi ini, misalnya menggenggam payudara istri dari belakang, berciuman, dan masih banyak lagi. Selain itu, banyak yang mengaku penetrasi pada posisi ini terasa lebih ‘jos’, jadi tak heran jika spooning jadi posisi favorit pasutri untuk meningkatkan kemesraan.

3. Reverse Scoop

Mirip dengan spooning, namun reverse scoop dilakukan dengan posisi suami dan istri saling berhadapan. Yang membuat gaya ini menggairahkan adalah posisi kaki suami dan istri yang saling menyilang satu sama lain, sehingga memunculkan kesan berpelukan secara menyeluruh.

Sama seperti missionary, reverse scoop juga memungkinkan pasutri untuk melakukan aksi tambahan seperti meraba dan berciuman. Karena posisi wajah yang saling berdekatan, pasutri juga bisa melakukan sedikit foreplay tambahan dengan membisikkan kata-kata ‘nakal’ untuk menambah gairah bercinta.

4. Face-Off

Pada posisi ini, suami duduk di kursi atau tepi ranjang sementara istri ‘duduk’ di atas pangkuan suami untuk melakukan penetrasi. Sama halnya dengan tiga posisi lain, kehangatan yang dirasakan saat kedua tubuh berpelukan membuat sesi bercinta dalam posisi ini terasa jadi makin mesra.

Ada banyak variasi face-off yang bisa dilakukan. Selain duduk, suami dan istri bisa melakukannya dalam posisi berdiri dengan bersandar di dinding. Variasi ini biasanya paling ‘jos’ jika dilakukan di kamar mandi saat pagi hari.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Dokter Ungkap Makin Banyak Usia 30-an Kena Serangan Jantung, Ini Pemicunya


Jakarta

Masalah kesehatan jantung saat ini tidak hanya menyerang kelompok usia tua. Dokter jantung mengungkapkan yang berusia muda dan produktif juga berisiko mengalami penyakit jantung yang mengancam nyawa.

“Saya juga merasakan jaman-jaman kita jaga banyak serangan jantung di usia muda, 30-an akhir sudah serangan jantung. Ya memang makin ke sini makin muda,” ungkap spesialis jantung dan pembuluh darah dr Sebastian Andy Manurung, SpJP(K) dalam agenda ‘Waspada Denyut Nadi Tidak Beraturan’, Kamis (21/9/2023).

Sampai saat ini penyakit jantung masih menjadi salah satu penyumbang kematian terbesar di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari ketidaktahuan pasien akan risiko yang diidap. Kerap kali pasien datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam kondisi fatal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih beberapa keluhan penyakit jantung memang sering diabaikan pasien. Nyeri dada yang muncul biasanya dianggap keluhan biasa saja.

dr Sebastian menambahkan gaya hidup tidak sehat juga menyumbang prevalensi serangan jantung meningkat di usia muda. Kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan berlemak sampai sedentary lifestyle berpengaruh pada angka serangan jantung di usia muda.

“Kegiatan-kegiatan sedentary seperti mager, males naik tangga, males kemana-mana jalan kaki, itu akan mengganggu aktivita kita dan berkaitan dengan obesitas. Obesitas akan berkaitan dengan penyakit jantung koroner, irama jantung,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra, SpJP(K) mengatakan faktor risiko juga berpengaruh pada pasien penyakit jantung. Bahkan kerap kali orang mudah yang terlihat sehat dan rajin olahraga juga mengalami serangan jantung.

Menurut dr Bambang, pada beberapa kasus, faktor pemicu penyakit jantung kerap dialami seseorang tanpa disadari. Salah satunya, berkenaan dengan kondisi tekanan darah tinggi yang rupanya dialami sekitar 30 persen masyarakat Indonesia.

“Jadi inilah yang menjadi concern kenapa ada orang yang rutin berolahraga tapi tiba-tiba dia kena serangan jantung? Mungkin dia secara fisik memiliki kebugaran yang tinggi. Tapi ada faktor risiko lain yang dia punya, tapi dia tidak sadari,” tandas dr Bambang.

Simak Video “Ini 5 Kebiasaan yang Bikin Jantung Sehat
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

Polusi Udara Makin Ambyar, Setuju Nggak Anak Sekolah ‘PJJ’ Lagi?

Jakarta

Polusi udara masih menghantui sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Melihat itu, Presiden Joko Widodo akan mempertimbangkan opsi kelonggaran bagi pekerja untuk bekerja dari rumah saat kondisi polusi memburuk.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga termasuk dalam kategori kelompok yang sensitif terhadap polusi udara. Lantas, perlukah anak sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah kondisi kualitas udara yang buruk?

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa sebagai Kak Seto, mengatakan penerapan PJJ untuk anak sekolah mungkin perlu diterapkan. Sebab, itu merupakan salah satu upaya yang bisa diterapkan untuk menghindari polusi udara yang semakin memburuk.

Menurutnya, polusi tak terlalu berbeda jauh dengan virus Corona yang juga sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh.

“Karena lingkungan di luar ya. Itu tidak terlalu jauh berbeda dengan virus corona. Jadi mengajak anak sementara di rumah saja,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

“Dan mungkin beberapa kantor juga sementara bekerja di rumah. Anak juga, jadi supaya tidak terkena polusi,” sambungnya.

Namun, menurut perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, penerapan PJJ ini perlu dipertimbangkan lagi. Pasalnya, metode tersebut mungkin akan membuat anak didik lebih sulit untuk menyerap pelajaran dengan baik.

“Supaya anak ini harus terus bisa sekolah dong, jadinya mungkin perlunya pemerintah apa, kemudian mungkin pengguna kendaraan karena kan polusi banyak dari kendaraan. Mungkin lebih banyak pakai transportasi yang nyaman mungkin. Jadi apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi ini,” jelas dr Bernie.

NEXT: Bagaimana Menurut Kemenkes?

Simak Video “Polusi Jakarta Memprihatinkan, Paparannya Bikin Iritasi Saluran Napas
[Gambas:Video 20detik]

Panji Petualang Makin Kurus Idap Diabetes, Kondisinya Diperparah Gigitan Ular?


Jakarta

Kondisi terbaru Panji Petualang belakangan disorot. Tubuhnya nampak semakin kurus usai lebih dari lima bulan mengidap diabetes.

Panji menyebut diabetes yang diidapnya juga berawal dari faktor genetik ayahnya. Ditambah lagi, Panji Petualang mengaku memiliki pola makan yang buruk hingga kadar gula darah naik mendekati angka 300.

“Pola makan saya sempat nggak bener akhirnya gula darah saya naik dan bikin badan drop. Akhirnya sering lemas, berat badan drastis turun, sekarang lagi juga mulai terapi,” ucap Panji dalam tayangan di kanal Youtube-nya.

Panji menyadari kondisi tubuhnya semakin mudah drop, akibat diabetes. Namun, ia merasa hal ini juga dipengaruhi oleh efek dari gigitan ular.

“Cuman kemarin imun drop pas kena gigitan ular. Langsung di situ, drastis banget karena kena diabetes, imun saya rontok juga karena bisa king kobra sampai tangan melepuh tapi alhamdulillah Allah jaga saya,” pungkasnya.

Benarkah Berkaitan?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD menyebut sebetulnya racun ular tidak berkaitan dengan kondisi diabetes.

“Dari jurnal yang saya baca tidak saya temukan hubungan racun ular dan penyebab diabetes. Diabetes sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi pada kasus Panji saya pikir berat badan turun bukan karena racun ular tetap karena diabetes melitus yang dialaminya,” ucap dr Aru saat dihubungi detikcom, Rabu (9/8/2023).

Begitu pula dengan dugaan imunitas semakin menurun berdampak pada penurunan berat badan pasien diabetes, dr Aru menyebut tidak ada keterkaitan di antara keduanya. Jika imunitas menurun, yang berisiko dialami pasien adalah terkena infeksi bakteri, virus, hingga jamur.

“Apakah racun ular memperburuk diabetes? Secara literatur tidak disebutkan. Racun ular hanya bertahan sebentar di dalam tubuh, setelah diberikan antinya, maka akan dibuang oleh tubuh,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Pakar Sarankan Genre Musik yang Bikin Olahraga Makin ‘On-Fire’


Jakarta

Bagi banyak orang, mendengarkan musik efektif bikin semangat semakin membara ketika berolahraga. Terutama, jika musiknya keras dan cenderung bertempo cepat. Lantas sebenarnya biar olahraga semakin maksimal, jenis musik seperti apa sih yang paling tepat untuk didengarkan?

Seorang terapis musik asal Indonesia yang kini bekerja di Amerika Serikat, Laura Sekar Putri, menjelaskan setiap orang bisa memiliki preferensi genre musik yang berbeda. Misalnya untuk memperbaiki suasana hati, meredakan stres, juga berolahraga.

“Banyak orang lari atau nge-gym memakai musik upbeat. Itu membantu mereka untuk lebih pump up, lebih bersemangat. Jadi memang musik berguna banget untuk berbagai macam aktivitas juga,” ujarnya kepada detikcom dalam siaran detikPagi, Senin (7/8/2023).

Laura sendiri awalnya menemukan musik sebagai terapi pada 2020, ketika dirinya mengalami depresi saat berkuliah di Berklee College of Music. Seiring proses pemulihannya, Laura menemukan bahwa musik bisa menjadi cara terapi untuk meredakan stres. Kini, ia bekerja sebagai terapis musik profesional termasuk untuk pasien di rumah sakit.

Baginya, adalah wajar jika setiap orang memiliki pilihan genre musik yang berbeda untuk mengatasi stres atau mengurangi rasa sakit. Salah satu pasien yang pernah ditanganinya misalnya, meredakan rasa sakit dengan mendengarkan musik heavy metal yang cenderung keras dan bertempo cepat.

“Sebenarnya kita match the mood. Kalau ada dulu aku internship di rumah sakit Florida misalnya, pasien dewasa yang memang sedang kesakitan seperti baru operasi dan dia memang suka lagu metal,” ungkapnya.

“Jadi kita gunakan itu untuk mencocokkan mood-nya. Bukannya main lagu-lagu yang soft, tapi heavy rock metal yang dia suka juga dan itu berhasil,” pungkas Laura.

Simak Video “Kisah Pekerja Kantoran Jakarta yang Rajin Lari Gegara Lama Nunggu Angkot
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Pasutri Wajib Coba, 3 Latihan Fisik Ini Bantu Kualitas Bercinta Makin ‘Jos’

Jakarta

Kelelahan saat bercinta dapat membuat kualitas seks berkurang. Hal ini juga terkait kesehatan kardio yang buruk dapat membuat seseorang terengah-engah saat berhubungan intim.

Menurut penelitian, berolahraga secara teratur dapat meningkatkan performa seksual. Penelitian juga membuktikan pria yang lebih sering berolahraga cenderung tidak mangalami disfungsi seksual. Beberapa latihan fisik ini dapat dilakukan untuk kesehatan dan kinerja seksual.

Jaga Kesehatan Jantung

Menurut American Heart Association, aktivitas rutin dengan meningkatkan kemampuan dan daya tahan tubuh setiap hari dapat menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. Ini dikombinasikan dengan diet sehat yang dapat bantu mengontrol berat badan.

Sebuah studi yang melibatkan hampir 400 pria menunjukkan bahwa latihan aerobik efektif dalam mengobati disfungsi ereksi.

Mayo Clinic merekomendasikan untuk memulai dengan perlahan, seperti dengan rutinitas jalan kaki yang teratur, berolahraga dengan kecepatan tinggi, atau jogging. Pilih aktivitas yang disukai sehingga dapat dilakukan secara teratur.

Latihan Keseimbangan

Latihan keseimbangan bisa dilakukan dengan mendaki gunung. Aktivitas ini mengaktifkan banyak kelompok otot yang digunakan saat berhubungan seks, termasuk otot inti, bahu, dan lengan, serta keseimbangan dan koordinasi. Latihan lain yang bisa diambil adalah dengan push-up.

Selain itu, side lunges adalah cara lain yang baik untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Pertahankan lutut kiri tepat di atas kaki. Dorong dan angkat tubuh untuk berdiri, angkat kaki kiri dari tanah dan seimbangkan kaki kanan sejenak sebelum kembali ke posisi lunge. Pastikan untuk melakukan kedua sisi.

Latihan Dasar Panggul

Latihan ini dapat membantu memperkuat otot dasar panggul baik pada pria maupun wanita. Selain efeknya pada fungsi saluran kemih dan usus besar, latihan dasar panggul juga memiliki manfaat tambahan untuk aktivitas dan fungsi seksual.

Berbaringlah di lantai dengan lutut ditekuk dan kaki datar di lantai. Perlahan angkat panggul dari lantai sehingga tubuh membentuk garis lurus dari bahu hingga lutut. Tahan posisi ini selama beberapa detik, kemudian turunkan panggul secara perlahan ke lantai. Ulangi gerakan ini 10-15 kali.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(Faesal Mubarok/naf)

Bumi Makin Panas, Ilmuwan Ungkap Ngerinya Efek Suhu Ekstrem di Tubuh Manusia


Jakarta

Bumi mencatatkan rekor terpanas pada 4 Juli lalu. Di hari itu, suhu bumi mencapai 17,01 derajat Celcius, melampaui rekor sebelumnya pada 24 Juli yakni 16,92 derajat Celcius.

Saat ini para ilmuwan telah mengeksplorasi batas suhu yang dapat ditoleransi dengan aman oleh manusia. Para peneliti dari University of Roehampton di London mengatakan mereka telah mempertajam kisaran suhu di mana tubuh mulai berfungsi kurang optimal.

Diberitakan Healthline, menurut Prof Lewis Halsey dan tim risetnya, upper critical temperature (UCT) kemungkinan berada di antara 40°C dan 50°C.

Memahami suhu yang bisa ditolerir tubuh menjadi penting karena terkait dengan laju metabolisme yang meningkat. Suhu ekstrem juga memiliki implikasi besar bagi pekerja, atlet, pelancong, dan praktisi medis.

Untuk penelitiannya, Halsey dan tim risetnya meminta 13 orang dewasa di bawah usia 60 tahun berbaring di sebuah ruangan dan memaparkan mereka pada suhu dan tingkat kelembapan yang berbeda selama satu jam. Para peneliti mengukur tingkat metabolisme istirahat atau resting metabolic rate, suhu inti, tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan.

Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat metabolisme istirahat orang meningkat ketika mereka menghadapi suhu setidaknya 40 derajat Celcius.

Sebagai dasar perbandingan, para peneliti menggunakan 28 derajat Celcius dengan kelembapan 50 persen, karena manusia dapat mempertahankan suhu inti tubuh mereka dengan nyaman dalam kondisi tersebut.

Pada 40 derajat Celcius dan kelembapan 25 persen, tingkat metabolisme peserta meningkat rata-rata 35 persen dibandingkan dengan baseline, tetapi suhu inti tubuh mereka tidak naik.

Namun, pada suhu 50 derajat Celcius dan kelembapan 50 persen, suhu inti manusia naik rata-rata 1 derajat Celcius. Tingkat metabolisme orang juga naik 56 persen, dan detak jantung mereka naik 64 persen.

Halsey, yang secara pribadi berpartisipasi dalam eksperimennya, mengatakan bahwa lingkungan pada suhu 50 derajat Celcius “cukup suram”, karena keringat pun tidak dapat mendinginkan tubuh.

Halsey memperkirakan bahwa jika peserta tetap tinggal di ruangan dengan suhu 50 derajat Celcius dengan kelembapan 50 persen untuk waktu yang lama, mereka mungkin tidak akan selamat, meskipun para peneliti tidak yakin seberapa banyak paparan akan berakibat fatal.

“Mereka pada akhirnya akan mati, karena suhu inti mereka akan terus meningkat,” kata Halsey. “Tubuh akan berjuang untuk membuang panas.”

Orang dengan masalah jantung dan paru-paru yang sudah ada sebelumnya paling rentan terhadap panas ekstrem, bersama dengan orang dewasa yang lebih tua, orang hamil dan bayi baru lahir.

Simak Video “Sejumlah Kota-kota Besar di China Dilanda Suhu Panas Ekstrem
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Ternyata Ini Alasan Anak Muda RI Makin Banyak yang Merokok

Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk Indonesia dengan usia lebih dari lima tahun yang merokok sebesar 23,25 persen pada 2022. Angka itu ‘hanya’ turun 0,55 persen poin dari tahun lalu di 23,78 persen.

Sementara perokok dewasa di Indonesia diperkirakan mencapai 68 juta orang. Rupanya, penggunaan rokok yang masif juga berkaitan dengan kandungan bahan perasa di sejumlah rokok tembakau kretek maupun putih.

Mirisnya, ini diyakini sebagai salah satu faktor tren perokok di usia muda tak bisa dihindari.

Riset terkait penggunaan rokok di Indonesia yang dirilis jurnal BMJ menunjukkan keterkaitan di antara keduanya. Hal ini juga mengacu pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menekankan bahan kimia perasa teridentifikasi sebagai promosi penggunaan tembakau.

Para peneliti di Institute of Global Tobacco Control Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan beberapa jenis rokok di Indonesia memiliki kadar perasa kimia yang tinggi.

“Keberadaan berbagai macam perasa dan ketersediaannya yang luas ini mengkhawatirkan bukan hanya karena senyawa perasa memiliki kaitan dengan berbagai masalah kesehatan (seperti edema paru-paru berdarah, infeksi saluran pernafasan dan peradangan akut) , tetapi juga karena adanya variasi rasa ini mendorong penggunaan dan memperluas pasar konsumen produk tembakau yang mematikan,” terang para ahli.

Adapun beberapa perasa kimiawi yang dipromosikan selama ini adalah senyawa cengkeh (seperti eugenol), menthol, dan perasa kimiawi tambahan lainnya.

IGTC meneliti setidaknya 24 jenis merek kretek dan rokok putih. Peneliti kemudian mencari kadar kandungan perasa kimia di tiap batangnya. Ada 180 perasa kimia individual yang diteliti, di antaranya eugenol (senyawa perasa cengkeh), empat jenis senyawa cengkeh yang lain, dan menthol.

Kandungan eugenol amat tinggi dilaporkan pada 24 merek kretek yaitu 2,8-33,8 mg per batang. Tetapi, laporan yang tidak ditemukan di semua merek rokok putih.

Sementara mentol terdeteksi pada 14 dari 24 jenis kretek, dengan tingkat yang bervariasi antara 2,8 hingga 12,9 mg per batang. Selain itu, mentol juga ditemukan pada 5 dari 9 merek rokok putih, dengan nilai dari 3,6 hingga 10,8 mg per batang. Perasa kimia lainnya, seperti rasa buah-buahan, juga ditemukan pada banyak kretek dan rokok putih yang diteliti.

“Perasa meningkatkan daya tarik produk tembakau dan tingkat konsumsinya. Hal ini cukup jelas dari hubungan antara keberadaan zat perasa di produk tembakau dengan biaya kesehatan dan sosial yang menghabiskan sekitar US$ 1,6 juta pada tahun 2019 dan jumlah kematian yang berkaitan dengan tembakau sekitar 225.000 per tahun,” ujar Beladenta Amalia peneliti post-doctoral di IGTC dan juga co-author dalam penelitian ini.

NEXT: Pesan untuk Pemerintah

3 Cara Temukan Titik G-Spot, Bikin Sesi Bercinta Makin ‘Hot’

Jakarta

Merasa ‘enak’ saat bercinta ditambah dengan orgasme adalah impian setiap wanita. Untuk mencapai itu semua, mengetahui letak dan bermain dengan G-Spot adalah kunci penting memuaskan pasangan. Apa sih G-Spot itu?

Dikutip dari Women’s Health, G-spot adalah zona sensitif seksual yang terletak di sepanjang saluran vagina. Jessica O’Reilly, PhD, seorang seksolog mengatakan letak G-spot cenderung cukup dangkal di dalam vagina.

“Area tersebut bukanlah entitas anatomi yang berbeda, melainkan serangkaian jalur saraf sensitif dan jaringan yang biasanya dapat dirasakan melalui dinding bagian atas vagina,” jelas O’Reilly.

“Ketika area itu ditekan (saat masturbasi atau bercinta), terasa enak karena terhubung dengan anatomi internal klitoris dan organ sekitarnya,” kata Shannon Chavez Qureshiz, PsyD, CST, psikolog berlisensi dan terapis seks asal Beverly Hills.

Dalam tekstur dan kepadatan, G-spot biasanya terasa berbeda dari bagian liang vagina di sekitarnya. G-spot biasanya sedikit lebih lembut atau kenyal daripada jaringan di sekitarnya, terutama, saat sedang terangsang.

Sama seperti jaringan genital lainnya, G-Spot akan terisi dengan darah saat terangsang yang mengubah kepadatannya.

Bagaimana Cara Menemukan G-Spot?

Berikut ini adalah 3 cara menemukan G-Spot pada wanita:

1. Bangun mood yang baik

Hal pertama adalah wanita ingin terangsang bahkan sebelum mencoba menemukan G-spot. Oleh sebab itu, bangun mood yang baik agar istri lebih mudah terangsang.

“Mirip dengan penis yang sedang ereksi, G-Spot menjadi lebih besar saat terangsang, jadi Anda bisa merasa lebih baik saat terangsang,” ungkap Carolanne Marcantonio, LMSW, terapis seks senior.

Ia merekomendasikan bagi pasutri untuk menciptakan suasana romantis untuk membangun mood. Nyalakan lilin, mainkan musik erotis favorit, dan biarkan fantasi menjadi liar.

2. Tahu tempat mencarinya

“G-spot terletak sekitar 2 inci (sekitar 5 cm) di dalam saluran vagina di dinding anterior,” kata Qureshiz. Itu adalah dinding yang lebih dekat ke perut, bukan bokong.

Namun, perlu diingat bahwa anatomi tubuh setiap wanita berbeda sehingga tidak ada letak G-Spot yang sama satu dengan yang lainnya. Pasutri mungkin perlu masuk lebih dalam untuk menemukannya. Gerakkan jari ke kiri, kanan, atau ubah sudut jari untuk menemukannya.

3. Mencari dengan jari

O’Reilly merekomendasikan untuk mencoba menemukan G-spot dengan jari (bukan mainan seks) pada upaya pertama. Hal ini bermanfaat agar pasutri dapat menggunakan sensasi sentuhan tekstur untuk membantu menemukannya.

“Gulung satu atau dua jari ke dalam vagina dan tekan ke atas, ke arah perut,” tutur O’Reilly.

“Bereksperimenlah dengan menggunakan ritme dan tekanan yang berbeda seperti yang dilakukan saat bercinta,” sarannya.

Jika sudah berhasil menemukan G-Spot dan terasa enak, tingkatkan ritme dan ciptakan banyak gesekan saat melanjutkan untuk meningkatkan peluang orgasme. Beberapa wanita melaporkan orgasme G-spot terasa lebih penuh, intens, dan emosional daripada jenis klitoris.

“Merangsang area tersebut akan menciptakan sensasi jika itu adalah titik panas bagi Anda. Beberapa orang menggambarkan perasaan hangat dan memerah di seluruh alat kelamin dan tubuh mereka. Yang lain mengatakan mereka menjadi jauh lebih basah,” kata Yvonne Fulbright, PhD, edukator seks.

Simak Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Fungsi hingga Cara Kerja
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)