Jakarta –
Apa saja hal yang biasanya Anda lakukan setelah berhubungan seks? Bercumbu, mengobrol, atau bahkan langsung tertidur merupakan hal-hal yang normalnya dilakukan pasangan setelah berhubungan seks. Namun, apakah Anda tahu ada hal yang tak kalah penting yang harus dilakukan setelah seks?
Buang air kecil atau pipis merupakan hal penting yang harus dilakukan setelah bercinta, khususnya bagi wanita. Hal ini mungkin terdengar sepele, tapi pipis setelah berhubungan seks ternyata memiliki dampak yang besar bagi kesehatan.
Spesialis obstetri dan ginekologi Salena Zanotti, MD, mengungkapkan salah satu manfaat terbesar pipis setelah berhubungan seks adalah mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Banyak jenis bakteri yang tidak berbahaya jika menempel di kulit atau dalam anus. Tapi saat berhubungan seks, bakteri tersebut bisa menyebar ke saluran kencing dan menyebabkan infeksi saluran kemih,” ujar dr Zanotti, dikutip dari Cleveland Clinic, Sabtu (7/10/2023).
dr Zanotti menjelaskan pipis ibarat shower kuat yang dapat mendorong keluar semua kuman, termasuk bakteri, jamur, hingga virus yang mencoba masuk ke uretra.
“Ketika Anda buang air kecil, segala sesuatu yang mencoba masuk ke saluran kemih akan terdorong keluar bersama urine,” ujar dr Zanotti, dikutip dari Cleveland Clinic, Sabtu (7/10/2023).
Lebih lanjut, dr Zanotti menjelaskan wanita lebih rentan terkena ISK ketimbang pria karena faktor anatomi tubuh. Uretra, atau saluran yang berfungsi mengalirkan urine ke luar tubuh, pada wanita lebih pendek dan lokasinya lebih dekat ke anus. Hal ini membuat kuman lebih mudah mencapai uretra dan masuk ke kandung kemih.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk buang air kecil setelah seks? dr Zanotti, dan sejumlah pakar seks lain menyarankan agar wanita pipis setidaknya 30 menit setelah berhubungan seks. Semakin lama menunda, maka semakin besar pula kemungkinan bakteri masuk ke kandung kemih.
Apakah Pria Juga Harus Pipis Setelah Seks?
Tidak ada salahnya bagi pria untuk pipis setelah berhubungan seks. Hanya saja, risiko pria mengalami ISK lebih rendah dibanding wanita. Ini karena pria memiliki uretra yang lebih panjang daripada wanita, sehingga mereka biasanya tidak gampang terkena ISK setelah berhubungan seks.
Di sisi lain, ISK pada pria umumnya lebih sering disebabkan oleh penyakit seperti batu ginjal atau pembengkakan pada prostat.
Simak Video “Penjelasan Psikolog soal Hoarding Disorder“
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)