Tag: Minum

Kebaikan Minum Air yang Cukup untuk Bumil, Berapa Sih Kebutuhannya?


Jakarta

Bukan rahasia lagi selama kehamilan, makanan yang dikonsumsi sang ibu akan membantu pertumbuhan dan perkembangan janin. Begitu juga dengan apa yang diminum selama kehamilan.

Diketahui, kebutuhan air minum pada ibu hamil (bumil) juga akan meningkat untuk mendukung kehamilan. Karena itu, penting buat ibu hamil tetap terhidrasi.

Asupan cairan yang tercukupi untuk ibu hamil menjadi penting. Sebab, cairan yang tercukupi membantu Bunda agar tidak dehidrasi karena sering berkeringat selama kehamilan.

Selain itu, melansir dari Tommy’s, minum air yang cukup dapat membantu ibu hamil merasa sehat. Ini juga akan membantu beberapa masalah kehamilan yang umum, seperti sembelit dan kelelahan.

Agar ibu hamil bisa mewaspadai dehidrasi selama kehamilan, yuk kenali gejalanya.

• Merasa haus.

• Urine yang berwarna kuning tua atau berbau tajam.

• Merasa pusing.

• Merasa lelah.

• Mulut, bibir dan mata kering.

• Tidak terlalu sering buang air kecil, kurang dari 4 kali sehari.

Ketahui Kecukupan Air yang Harus Diminum Ibu Hamil

Kebutuhan air seseorang dapat dihitung berdasarkan berapa banyak makanan yang dibutuhkan per harinya. Biasanya, orang dewasa membutuhkan sekitar 1 liter hingga 1,5 liter air untuk setiap kalori yang di konsumsi.

Kebutuhan air akan meningkat saat kehamilan. Di awal kehamilan, ibu hamil tidak perlu khawatir harus minum lebih banyak air, tetapi tetap perlu waspada terhadap seberapa banyak air yang diminum.

Para ahli mengatakan wanita hamil harus minum 8 gelas hingga 12 gelas air atau sama dengan 1,9 liter hingga 2,8 liter dalam sehari. Semua minuman dihitung, termasuk minuman panas seperti teh tanpa kafein dan kopi.

Penting untuk membatasi minuman yang mengandung kafein selama kehamilan karena terlalu banyak dapat memengaruhi pertumbuhan Si Kecil, termasuk minuman berenergi. Penting juga untuk menghindari terlalu banyak minum minuman bersoda, atau minuman yang tinggi gula sebagai bagian dari diet sehat.

Selain kecukupan air mineral, pastikan juga memilih air mineral dengan kandungan kualitas mineralnya. Apalagi air mineral merupakan 70% kebutuhan sehari-hari. Karena itu harus dipilih yang mengandung mineral esensial, bersih, dan terjaga keamanannya seperti Le Minerale.

“Berbeda dengan galon pada umumnya, galon Le Minerale mengandung mineral essensial dari sumber mata air berkualitas tinggi, yang diperlukan untuk kesehatan tubuh. Ini membuat rasanya lebih segar, lebih enteng dan yang pasti tidak membuat enek, pas untuk ibu hamil yang sering tidak bisa minum air mineral,” terang Le Minerale yang detikcom kutip, Rabu (28/6/2023)

Galon Le Minerale juga menggunakan galon bening yang selalu baru dengan tutup rapat kedap udara, sehingga mineral essensial dan kesegarannya terjaga sempurna sampai ke tangan konsumen. Bunda pun jadi bisa memastikan kebersihan air minum yang bebas kuman, virus, dan bakteri.

Simak Video “Hanya 55% Ibu Hamil yang Dites HIV, Kemenkes: Sebagian Tak Dapat Izin Suami
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Kronologi Balita Positif Narkoba di Samarinda usai Diberi Minum dari Bong Sabu

Jakarta

Seorang balita positif narkoba di Samarinda, Kalimantan Timur. Balita berinisial N (3) itu dinyatakan positif metamfetamin atau sabu setelah meminum air yang diberikan tetangganya. Ini membuat N dikira mengalami kesurupan karena halusinasi, hiperaktif, dan tidak bisa tidur selama dua hari.

Kejadian ini berawal saat korban bersama ibunya berkunjung ke rumah tetangganya di Kecamatan Sungai Pinang pada Selasa (7/6) sore. Saat itu, N merasa haus dan langsung diberikan air minum dari dalam botol oleh tetangganya.

“Anaknya itu kan kehausan, sama tetangganya ini diambilkan lah air minum di dalam botol yang isinya sudah setengah,” ujar Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun kepada detikcom, Sabtu (10/6/2023).

Saat pulang, kelakuan N mulai berubah. Dia tidak bisa tidur, ngoceh tanpa henti, dan seperti sedang berhalusinasi. Melihat gejalanya itu, Rina langsung berkonsultasi dengan orang tua N untuk melakukan tes urine di rumah sakit jiwa di Samarinda pada Rabu (8/6) malam, dan hasilnya positif metamfetamin.

“Rabu malam saya koordinasi dengan Kabid Keperawatan Rumah Sakit Jiwa. Akhirnya diarahkan periksa air kencing, satu jam setelah itu hasilnya keluar ternyata positif metamfetamin (narkoba),” ungkap Rina.

“Di rumah sakit umum diambil tindakan opname, karena dari pihak medis khawatir tentang kesehatan anak ini, karena organ tubuh dipaksa untuk begadang dan tidak makan,” sambungnya.

Sudah Pulang dari RS

Setelah dirawat selama 4 hari, N sudah diperbolehkan pulang pada Sabtu (10/6). Meski masih aktif sekali, N sudah mulai bisa tidur, makan dan minum, serta berkomunikasi.

“Kalau aktifnya masih, geraknya aktif. Kalau untuk tidur sudah bisa tidur, karena di rumah sakit diberikan obat. Makan dan minum juga sudah bisa,” jelas Rina yang dikutip dari detikSulsel, Senin (12/6).

Meski masih hiperaktif dan mengoceh tidak jelas, balita itu sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Rencananya, Senin pekan depan N akan kembali dibawa ke rumah sakit untuk melakukan cek kesehatan lagi.

“Kemarin dia masih ngoceh-ngoceh sendiri nggak nyambung, tapi sekarang diajak ngobrol udah nyambung,” kata Rina.

“Senin mau kontrol di rumah sakit untuk cek, dan dilakukan rontgen bagian perutnya. Tapi, nggak tau nanti pada saat di rumah entar malam, karena tidak ada infus dan suntikan. Jadi, kita lihat saja malam ini bagaimana bisa tidur normal atau tidak,” lanjutnya.

NEXT: Fakta Botol yang Digunakan dan Tindakan Kemenkes RI