Tag: Patah

3 Posisi Seks yang Paling Berisiko, Bisa Bikin Mr P Patah!

Jakarta

Seiring berjalannya waktu, gairah seks antara pasangan bisa saja mulai redup. Apalagi bagi pasangan yang sudah lama menikah, seks malah menjadi aktivitas yang monoton dan melelahkan.

Untuk mencegah hal tersebut, tidak sedikit pasangan yang mencoba beragam ‘bumbu’ dalam kehidupan seksnya. Salah satunya adalah dengan mencoba variasi seks baru untuk kembali menyulut gairah asmara yang sudah hilang.

Namun, posisi seks yang menantang itu biasanya memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Bahkan, beberapa bisa menyebabkan cidera yang cukup fatal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasannya.

1. Reverse Cowgirl

Varian dari posisi cowgirl ini memang diklaim lebih ‘jos’ dan menggairahkan. Tapi di saat yang sama, posisi ini memiliki risiko yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dikutip dari Times of India, untuk bisa mengeksekusi posisi ini dengan sempurna, si pria harus bisa mengatur timing penetrasi dengan tepat. Sebab, ritme dan tempo ‘goyangan’ pada posisi ini sangat sulit dikendalikan sesuai ekspektasi.

Jika dilakukan secara sembarangan, posisi ini bisa membuat pria mengalami memar pada Mr P nya. Bahkan, ada juga kasus di mana Mr P patah saat melakukan posisi ini.

2. Oral Sex

Bagi sebagian pasangan, oral sex merupakan salah satu posisi yang cukup menantang. Terutama bagi wanita, karena memberikan oral kepada pasangan pria ternyata tidak semudah yang terlihat.

Hal yang paling sering terjadi adalah gigi si wanita tidak sengaja menyenggol kepala Mr P. Bahkan, tidak sedikit wanita yang tanpa sengaja menggigit Mr P pasangannya. Selain membuat seks menjadi tidak nyaman, bekas luka juga berpotensi infeksi akibat kontak dengan air liur.

3. Standing 69

Dari namanya saja, kamu mungkin sudah bisa membayangkan betapa berbahayanya posisi satu ini. Pada posisi ini, pria menggendong wanita dengan posisi terbalik dan saling melakukan oral pada organ vital masing-masing.

Jika si pria tidak memiliki fisik yang kuat, pasangan wanita malah akan jatuh dalam posisi yang bisa mengancam nyawa. Sedangkan bagi wanita, terlalu lama dalam posisi terbalik bisa membuat darah mengalir terlalu banyak ke otak dan mata, sehingga berpotensi menimbulkan penyumbatan.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Kondisi Bocah Kena Prank Tarik Kursi, Memar hingga Patah Tulang Ekor Parah


Jakarta

Prank tarik kursi di sekolah kembali memakan korban. Kali ini dialami anak perempuan yang mengidap Cerebral Palsy atau lumpuh otak di Malaysia bernama Iqa.

Peristiwa itu terjadi saat seorang teman di sekolahnya mengerjainya dengan menarik kursi Iqa. Akibatnya, Iqa terjatuh hingga menangis kesakitan.

Iqa langsung dipulangkan dari sekolah dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Diketahui, gadis itu mengalami cedera tulang ekor yang sangat parah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diperiksa, Iqa didiagnosis menderita patah tulang ekor, cakram menonjol, dan tulang memar. Akibatnya, Iqa kesulitan untuk duduk dan memerlukan bantuan bantal.

“Semua pihak harus ingat bahayanya prank seperti ini. Sekarang kita dihadapkan pada hal tersebut, mohon doanya agar Iqa cepat sembuh,” kata ibunya yang dikutip dari The Straits Times, Sabtu (28/10/2023).

“Tapi, dia tidak bisa duduk terlalu lama dan harus istirahat di tempat tidur hampir sepanjang waktu,” tambah sang ibu.

Bahaya Prank Tarik Kursi

Prank tarik kursi seperti yang dialami Iqa bisa berdampak buruk pada kesehatan seseorang. Pakar kesehatan masyarakat dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Profesor Dr Sharifa Ezat Wan Puteh, mengatakan insiden semacam itu bisa berdampak panjang sehingga menyebabkan perubahan perilaku pada anak-anak dan remaja yang mungkin bertahan hingga dewasa.

Dia menekankan bahwa lelucon fisik dapat membahayakan kesejahteraan anak-anak secara signifikan, dan mengakibatkan dampak negatif yang parah, seperti cedera tulang belakang yang dialami Iqa. Dr Sharifa juga menekankan bahwa prank semacam itu berpotensi berdampak pada kesehatan mental anak-anak dan bahkan berkontribusi pada perkembangan gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia.

Dr Sharifa mengatakan prank seperti menarik kursi dari belakang ini ada kemungkinan cedera pada tulang belakang dan otot. Dampaknya bisa membuat orang tersebut kesulitan dalam bergerak dan berjalan.

“Dalam kasus tertentu, jika terjatuh terjadi dari ketinggian tertentu atau terbentur beban lain saat terjatuh, dapat terjadi patah tulang, kolaps cakram, atau herniasi tulang belakang sehingga memerlukan pengobatan, pembedahan, dan rehabilitasi,” jelas Dr Sharifa yang dikutip dari New Straits Times.

“Hal ini mengakibatkan rasa sakit yang parah, stres, dan hilangnya kualitas hidup. Mobilitas dapat terganggu, dan diperlukan perubahan pada pendidikan dan gaya hidup seseorang. Hal ini dapat menimbulkan kerugian yang signifikan bagi keluarga dan pasien,” pungkasnya.

Simak Video “Jangan Prank Tarik Kursi!
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)