Tag: Pria

Pria Ini Selamat dari Kritis usai Kecelakaan, Ceritakan Momen Seperti Tengah Sekarat


Jakarta

Kisah pria selamat dari kecelakaan jadi sorotan, dirinya terjatuh dari tangga dan mengalami patah tulang di bagian leher, tulang belakang, tulang rusuk hingga sekitar dadanya. Siapa sangka, ini berawal dari kecelakaan tersandung kucing peliharaan yang kerap terjadi. Nahasnya, kecelakaan yang dialami pria bernama Chris Rowley itu tidaklah ringan.

“Saya tidak ingat banyak, terakhir saya hanya ingat terjatuh dengan cepat dari tangga dan itu dalam hitungan detik, lalu saya berada di bawah,” kata Chris Rowley (59), bercerita kepada Mirror.

Kecelakaan ini disebut ‘Apocalypse Meow’, dilaporkan terjadi pada Oktober 2023, pria yang juga musisi profesional itu berada sendirian di rumah bersama anak kucing jenis sphinx dari Mesir.

Bencana ini terjadi setelah kucingnya bermain-main, melompat keluar, dan menempel di salah satu kaki pemiliknya yang sedang menuruni tangga.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang terluka parah tersebut tidak menyadari sejauh mana lukanya, tetapi para tenaga kesehatan mengatakan bahwa dirinya mengalami patah tulang tengkorak, tulang leher, dua patah tulang di tulang belakang, sembilan di bagian tulang rusuk, dan setiap tulang rusuk mengalami banyak kerusakan. “Kemudian ada sedikit luka di paru-paru saya,” katanya.

Selepas kejadian, Rowley tidak langsung ditolong, dia tergeletak di lantai 14 jam, dikelilingi genangan darahnya sendiri, lantaran sang istri yang bekerja di penitipan anak. Ponselnya juga dalam keadaan mati dan ia bahkan tidak bisa meraihnya karena untuk terbangun saja sangat sulit.

Barulah keesokan paginya, istri vokalis tersebut tiba di rumah dan menemukan suaminya tergeletak di dasar tangga.

“Saya biasanya pulang sekitar pukul 08.30, tetapi hari itu saya tertahan dan saya tidak bisa kembali sampai sekitar pukul 10.00, dan saya membuka pintu dan mendengarnya berteriak dan melihat darahnya,” jelas istrinya.

Sang istri, Jackie kemudian menghubungi layanan darurat yang baru tiba dalam beberapa menit, lalu ia segera meninggalkan ruangan karena tidak tahan dengan teriakan pasangannya.

“Kami tidak tahu seberapa parah cederanya saat ini. Mereka harus benar-benar membiusnya untuk memindahkannya,” keluh sang istri yang putus asa.

Rowley mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menjelaskan rasa sakitnya. Seakan-akan itu tidak cukup menyakitkan.

Petugas medis membawa pemilik kucing yang terluka itu ke unit trauma dan berada di sana selama dua minggu.

“Mereka mengatakan akan memakan waktu enam hingga 12 bulan sampai saya bangkit kembali,” keluh pria tersebut yang saat ini tidak bisa bernapas tanpa alat bantuan oksigen.

Simak Video “Menghilangkan Stres Lewat Yoga Bersama Anak Kucing Menggemaskan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Niat Perbesar Mr P, Pria Ini Berakhir Tewas Ditangani Dokter Gadungan

Jakarta

Seorang pria 32 tahun meninggal dunia setelah gagal melakukan operasi pembesaran penis. Naasnya, prosedur tersebut dilakukan oleh seorang dokter gadungan bernama Torben K.

Torben menyamar sebagai ahli bedah kosmetik dan memberikan suntikan mematikan pada pasiennya itu. Selama beroperasi, pria 46 tahun itu memasang iklan online untuk mempromosikan prosedur ‘girth enhancing procedures’.

Girth enhancing procedure merupakan prosedur sedot lemak untuk menghilangkan lemak di area perut atau paha. Kemudian, lemak itu akan disuntikkan di bawah kulit batang penis.

Namun, prosedur ini mungkin hanya bersifat sementara, karena lemak akan diserap ke dalam tubuh.

Seperti yang dilaporkan The Sun, Torben memang bukanlah orang yang berpengalaman dalam bidang medis. Pekerja restoran asal Jerman itu dengan asal menyuntikkan minyak silikon ke penis dan skrotum pasiennya.

Kondisi Pasiennya Pasca Disuntik

Tak lama setelah prosedur dilakukan, pasiennya mulai mengalami masalah pernapasan. Sekitar tujuh bulan kemudian, pasiennya itu meninggal kesakitan setelah mengalami komplikasi sepsis.

Hakim di Pengadilan Distrik Wuppertal diberitahu oleh saudari korban bahwa si korban saat itu masih ragu dengan prosedurnya. Namun, Torben K meyakinkannya untuk melanjutkan.

Korban mengunjungi beberapa rumah sakit setelah operasi horor tersebut, sebelum ditempatkan di unit perawatan intensif spesialis. Kematiannya pada Februari 2020 dianggap sebagai keracunan darah, gagal hati, dan ginjal.

“Sayangnya, minyak silikon masuk ke aliran darah orang tersebut (pasien). Hal ini menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan, pada akhirnya, menyebabkan kematiannya,” ungkap jaksa tinggi Wofl-Tilman Baumert yang dikutip dari News.co.au, Kamis (31/8/2023).

Selama persidangan, terungkap bahwa petugas medis palsu tersebut telah melakukan operasi yang sama terhadap orang kedua pada bulan Maret tahun ini. Torben K menolak mengungkapkan jenis minyak silikon yang digunakan dalam prosedur tersebut.

Dia dipenjara pada tanggal 28 Agustus setelah dinyatakan bersalah menyebabkan kematian karena luka tubuh yang menyedihkan. Putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Simak Video “Kriteria Pasien Sakit Jantung yang Bisa Jalani Bedah Minimally Invasive
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Viral Dialami Pria DKI gegara Rokok, Bisa Sefatal Ini Efek Efusi Pleura


Jakarta

Pria bernama Fikri Maulana (21) baru-baru ini viral setelah membagikan foto x ray organ paru-parunya yang dipenuhi cairan. Adapun kondisi tersebut diakuinya terjadi karena keseringan merokok dan nge-vape.

“Jangan rokok. Gue dulu sempat perokok aktif yang sehari bisa habis 1-2 bungkus dan ngevape, awalnya emang ga kerasa apa apa, padahal di dalamnya paru-paru sudah kayak gitu. Pasca sembuh, benar-benar nggak mau merokok lagi, ternyata ada hal yang bisa ngegantiin rokok, seperti mencari kesibukan lain,” tulis Fikri dalam keterangan unggahannya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.

Fikri mengungkapkan, kondisi yang dialaminya itu disebut efusi pleura atau cairan di lapisan paru-paru. Selain itu, dirinya juga mengidap tuberkulosis (TBC) yang harus menjalani pengobatan selama sembilan bulan tanpa henti.

Spesialis paru dari RS Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP mengatakan, efusi pleura adalah cairan dalam jumlah tak normal di dalam rongga pleura atau rongga antara paru-paru dan dinding dada. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sejumlah penyakit, termasuk infeksi, kanker, atau penyebab lainnya.

Apabila tak diobati, efusi pleura bisa menimbulkan keluhan sesak napas dan berisiko kematian jika cairannya berlebihan di dalam rongga tersebut.

“kalo cairannya berlebihan (masif) yang menyebabkan seseorang sesak napas sampai gagal napas,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (22/8).

“Rokok umumnya bukan penyebab langsung, tapi bisa menyebabkan penyakit seperti infeksi atau kanker paru yang kemudian muncul efusi pleura,” sambungnya.

Senada, dokter spesialis paru sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof dr Tjandra Y Aditama, SpP juga menyampaikan bahwa gejala efusi pleura berupa sesak napas lantaran organ paru tak berfungsi dengan baik imbas terdesak cairan. Meski begitu, ini tergantung pada seberapa banyak cairan yang ada di dalam selaput atau rongga tersebut.

Jika cairan di paru-paru berwarna kuning jernih, kemungkinan bisa menandakan TBC. Apabila warnanya kuning keruh mungkin empiema karena infeksi, sementara warna kemerahan bisa dipicu kanker paru.

“Kalau cairannya cuma 50 cc mungkin belum ada (gejalanya). Tapi kalau sudah 100, 200, 300, 500 cc, maka parunya sangat besar dan napasnya menjadi sesak,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Selasa (22/8).

Ia juga menegaskan bahwa rokok bukanlah penyebab langsung efusi pleura atau cairan di paru-paru. Namun merokok dapat memicu terjadinya berbagai penyakit di paru, salah satunya TBC. Penyakit tersebut bisa saja dapat menimbulkan efusi pleura atau cairan di paru-paru.

Simak Video “Menkes Budi Sebut Indonesia Peringkat 2 Penderita TBC Terbanyak di Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Picu Pria Tewas usai Berenang, Sefatal Ini Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Jakarta

Seorang warga Georgia di Amerika Serikat menjadi korban tewas infeksi amoeba pemakan otak. Amoeba dengan nama Naegleria fowleri tersebut dapat merusak otak dan menyebabkan kematian.

“Seorang penduduk Georgia meninggal karena infeksi Naegleria fowleri, infeksi langka yang merusak jaringan otak, menyebabkan pembengkakan otak dan biasanya kematian,” dalam rilis departemen kesehatan setempat dikutip dari Insider, Selasa (1/8/2023)

“Orang tersebut kemungkinan terinfeksi saat berenang di danau atau kolam air tawar di Georgia,” sambungnya.

Infeksi amoeba pemakan otak termasuk salah satu infeksi paling langka yang pernah terjadi. Tercatat semenjak tahun 1962, kasus infeksi Naegleria fowleri di Amerika Serikat terjadi sebanyak 157 kali.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir jumlah kasus infeksi amoeba pemakan otak merangkak naik. Hal ini disebabkan oleh pemanasan suhu yang terjadi.

Naegleria fowleri tumbuh subur di tanah, danau air tawar, sungai, kolam, dan mata air panas. Amoeba pemakan otak ini biasanya tidak ditemukan di air asin dan air minum serta kolam renang yang dirawat dengan cara benar.

Sefatal Apa Infeksi Naegleria fowleri?

Infeksi amoeba pemakan otak dapat terjadi apabila amoeba masuk ke dalam hidung dan berjalan ke otak. Naegleria fowleri tidak dapat menginfeksi apabila tertelan dan tidak bisa menular dari orang ke orang.

Infeksi otak yang terjadi karena Naegleria fowleri dikenal sebagai meningoencephalitis amoeba primer.

Adapun gejala yang bisa timbul dari infeksi Naegleria fowleri antara lain adalah sakit kepala hebat, mual, muntah, dan demam. Dalam kondisi parah, gejalanya akan berkembang menjadi leher kaku, kejang, koma, dan menyebabkan kematian.

Gejala yang timbul umumnya mulai muncul lima hari setelah infeksi. Namun, gejalanya mungkin bisa muncul kapan saja mulai dari hari pertama hingga hari ke-12 setelah infeksi.

Gejala yang muncul dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu lima hari.

Simak Video “Naegleria fowleri, Si Amuba Pemakan Otak yang Mematikan
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Aneh Tapi Nyata, Paru-paru Pria Ini Rusak Berat gegara Terlalu ‘Ngegas’ Masturbasi


Jakarta

Pria berusia 20 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah mengidap cidera paru akibat terlalu bersemangat saat masturbasi. Parunya mengeluarkan suara berderak, yang diikuti dengan rasa nyeri dan kesulitan bernapas.

Dalam kasus yang dipublikasikan di Journal of Thoraric Disease itu, pria yang tidak disebutkan namanya itu didiagnosis mengidap spontaneous pneumomediastinum (SPM), sebuah kondisi di mana udara keluar dari paru-paru dan tersangkut di area tulang rusuk. SPM merupakan penyakit langka yang biasanya menyerang pria di usia 20-an.

Lebih lanjut, peneliti mengungkapkan SPM dipicu oleh batuk terlalu keras, muntah yang dipaksakan, kebiasaan merokok, serta aktivitas fisik yang terlalu berat.

“Pria Swiss itu menyangkal melakukan olahraga berat, tapi dia mengaku telah melakukan sesi masturbasi yang agresif,” tulis Dr Nikola Rajic dan Dr Christian Schandl dalam studi tersebut, dikutip dari New York Post, Minggu (30/7/2023).

SPM yang dialami pria itu didiagnosis sebagai kategori ‘parah’, di mana hasil x-ray menunjukkan udara dalam jumlah yang besar terperangkap di atas paru-parunya. Selain itu, wajahnya juga tampak membengkak, dan suara berderak terrdengar dari leher bagian bawah dan sikunya. Setelah diperiksa lebih detail, dokter menemukan udara terperangkap hingga pangkal tengkoraknya.

Pria itu lantas segera dibawa ke ICU untuk mendapat perawatan. Ia dipasangi alat oksigen untuk membantu bernapas, serta diberi paracetamol analgesik dan antibiotik untuk menghilangkan nyeri dada dan mencegah infeksi.

Setelah satu hari dirawat di ICU, pria itu dipindahkan ke bangsal reguler. Setelah tiga hari, kondisinya pun membaik dan diperbolehkan pulang.

Simak Video “Awas! Polusi Semakin Menjadi
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Pria Modifikasi Tubuh untuk Jadi Iblis, Rela Implan Tanduk sampai Belah Lidah

Jakarta

Victor Hugo Peralta (53) rela melakukan apapun demi bisa memiliki penampilan bak ‘iblis di dunia nyata’. Bahkan ia bersama istrinya, Gabriela Peralta melakukan banyak modifikasi pada tubuh hingga beberapa kali mencetak rekor dunia.

Terakhir, Victor nekat menjalani implan ular agar terlihat seperti demon. Implan ular tersebut ia lakukan di kedua lengannya.

Bukan menggunakan ular sungguhan, implan silikon berbentuk stick dimasukkan ke dalam tubuhnya untuk memberikan tampilan ular merayap di bawah kulitnya. Demi bisa mendapatkan apa yang ia mau, Victor harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 97 juta untuk prosedur implan di tangan.

Walaupun operasi yang dilakukan tampak mengerikan, Victor mengaku prosedur yang ia lakukan tidak menyakitkan.

“Saya menikmati prosesnya dari awal hingga akhir,” ucapnya dikutip dari New York Post, Kamis (27/7/2023).

“Saya tidak menderita karena saya memilih ini secara sukarela untuk mendapatkan hasil akhir,” sambungnya.

Implan Tanduk di Tengkorak

Tidak hanya melakukan implan ular, ia juga melakukan implan tanduk besi di tengkoraknya. Tanduk tersebut ditanamkan agar obsesinya untuk menjadi ‘iblis’ bisa terlaksana.

Proses penanaman tanduk tersebut ke tengkoraknya menghabiskan dana 500 dollar atau Rp 7,5 juta. Victor mengaku ingin mengubah penampilannya karena ingin terlihat berbeda dari manusia lain.

“Kita semua adalah bagian dalam permainan kehidupan dan ini membuat saya jadi lebih original dan lebih dekat dengan penampilan yang saya inginkan. Saya tidak terinspirasi dari orang lain,” katanya.

Mencetak Rekor Modifikasi Tubuh Terbanyak Bersama Istri

Tak hanya sendiri, Victor menjalani berbagai aksi modifikasi bentuk tubuh bersama istrinya. Pasangan ini memiliki lebih dari 98 modifikasi tubuh yang meliputi tindikan, microdermal, implan tubuh, tato, dan modifikasi lainnya.

Keduanya diketahui sudah mencetak rekor sebagai pasangan dengan modifikasi terbanyak di dunia dengan 84 modifikasi pada tahun 2014.

Pasangan tersebut memiliki 50 tindikan, 8 microdermal, 14 implan, 5 implan gigi, 4 ekspander telinga, satu lidah bercabang, hingga tato pada bagian mata. Jumlah modifikasi tubuh yang dilakukan Victor dan Gabriela saat ini masih terus bertambah.

Kisah Nahas Pria Alami Diare 33 Tahun, Tak Berhenti Sejak Umur 2 Bulan

Jakarta

Seorang pria bertahun-tahun mengalami diare. Kondisinya tersebut telah ia alami selama lebih dari 30 tahun.

Pria berusia 33 tahun tersebut kerap diare sejak usianya dua bulan. Ia sudah dirawat di rumah sakit setidaknya delapan kali karena masalah tersebut.

Selama lebih dari 30 tahun, dokter kesulitan menemukan pemicu penyakit yang dialami pria tersebut sebelum akhirnya menemukan pasien ternyata mengalami mutasi langka yang menyebabkan sistem kekebalannya rusal. Hal ini memicu ia mengalami diare parah.

Dalam laporan kasus yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, dokter mengatakan pria tersebut didiagnosis disregulasi imun, poliendokrinopati, enteropati, sindrom terkait-X (IPEX). Hasil tes menunjukkan bahwa ia mengalami mutasi pada gen FOXP3-nya, yang bertanggung jawab untuk mengatur sejenis sel darah putih yang disebut sel-T.

Kondisi tersebut menyebabkannya mengidap autoimun, ketika sistem kekebalan yang terlalu aktif mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, salah mengira mereka sebagai penyerbu.

Kondisi ini sangat langka, hanya mempengaruhi sekitar satu dari setiap 1,6 juta orang menurut Children’s Hopsital of Philadelphia.

Untuk melawan diare, pria tersebut menjalani diet yang sangat ketat sejak usia dua tahun, menyaring semua susu, kedelai, gluten, telur, kacang pohon, kacang tanah, ikan, dan kerang. Ia juga telah menjalani berbagai pengobatan untuk menekan sistem kekebalannya, termasuk prednison yang biasa digunakan untuk mengobati reaksi alergi.

Namun akibatnya, ia menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti radang paru-paru dan infeksi saluran pernapasan bagian atas. Ketika dokter di Boston pertama kali mengetahui kasusnya, mereka mengatakan berat badannya sehat tetapi memiliki tekanan darah tinggi.

Pasien juga menderita rosacea, ketika wajah dan leher memerah, dan kadang-kadang mengalami serangan eksim, tanda lain dari sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Pada masa bayi awal, diare dimulai saat ia baru berusia dua bulan dan membatasi pertumbuhannya. Dokter memberinya obat penekan kekebalan untuk menghentikan tubuh menyerang dirinya sendiri dan karena itu untuk mencegah diare.

Tetapi ketika ia berusia empat tahun, dan ketika mereka mencoba mengurangi dosisnya, diarenya kembali. Ia diuji coba pada beberapa perawatan berbeda hingga usia 13 tahun, meski diare terus berulang.

Setelah itu, diarenya menjadi sangat parah sehingga setiap dua sampai empat tahun ia harus dirawat di rumah sakit.Diare kronis membuat pasien berisiko tinggi mengalami dehidrasi dan malnutrisi, karena semua air, nutrisi, dan elektrolit hilang melalui tinja.

Kondisi tersebut juga berdampak besar pada kualitas hidup, yang mengarah pada masalah rasa malu, isolasi sosial, dan kesusahan. Penderita mungkin selalu perlu mengetahui di mana letak toilet terdekat, misalnya.

Dokter memutuskan untuk memindahkan pasien ke Rumah Sakit Umum Massachusetts ketika diare kambuh lagi pada usia 33 tahun. Di sini, mereka memulai dengan melakukan esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk memeriksa ususnya, yang menunjukkan gastritis dan atrofi usus besar atau penurunan ukuran dan fungsinya.

BPBD Tangerang Evakuasi Pria Berbobot 200 Kg ke RSUD


Jakarta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten, mengevakuasi seorang pria dengan bobot 200 kg, juga merupakan warga Kecamatan Pinang, ke RSUD Kota Tangerang untuk penanganan kesehatan.

Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan mengatakan pemindahan Cipto Raharjo ke RSUD oleh tim BPBD dilakukan setelah adanya permintaan dari keluarga. Hal tersebut dilakukan lantaran Cipto membutuhkan penanganan kesehatan dari sakit yang dialami.

“Tadi malam sudah dibawa ke RSUD untuk penanganan medis. Kita bantu dalam proses pemindahannya saja dari rumah ke RSUD,” ucapnya dikutip dari Antaranews, Rabu (5/7/2023).

Maryono mengungkapkan bahwa proses tersebut dilakukan secara hati-hati tanpa adanya kendala.

Ia juga mengatakan bahwa proses pemindahan warga dengan berbobot tak biasa oleh BPBD merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Sebelumnya, petugas juga membantu mengevakuasi almarhum M Fajri yang memiliki bobot 300 kg.

“Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar tanpa ada kendala. Dan pihak keluarga pun turut mendampinginya,” sambungnya lagi.

Simak Video “Pemicu Berat Badan Fajri Pasien Obesitas Membengkak hingga 300 Kg
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Kisah Pria Ngaku Kena Kanker gegara Produk Bedak Bayi Tabur Johnson & Johnson

Jakarta

Dugaan bedak bayi Johnson & Johnson memicu kanker kini berujung di pengadilan. Salah satu pasien kanker mengaku, penyakit yang diidapnya timbul lanytaran menggunakan J&J.

Pasien tersebut adalah Emory Hernandez (24). Ia mengaku mengalami kanker karena paparan asbes yang ada di bedak J&J. Bedak tersebut sudah ia gunakan semenjak kanak-kanak.

“Saya baru saja berubah menjadi anak kecil yang ketakutan,” kata Hernandez sambil menangis menceritakan soal diagnosis mesothelioma di 2022 saat bersaksi di Pengadilan Tinggi Alameda County, dikutip dari Reuters.

Orang tua Hernandez mengatakan bahwa anaknya menggunakan bedak bayi J&J dalam jumlah yang banyak. Saat itu Hernandez masih berusia di bawah lima tahun.

“Saya tidak menginginkan ini terjadi pada orang tua manapun,” katanya.

Hernandez mengaku bahwa ia tidak mengingat pasti bagaimana diagnosis pertama kanker yang dialaminya. Karena semakin banyak pasien yang melaporkan kejadian serupa, akhirnya Hernandez berani untuk mengajukan gugatan.

Hernandez Tidak Sendirian

Hernandez hanyalah satu dari sekian banyak orang yang mengklaim menjadi korban dari bedak J&J. Ada sekitar 60 ribu orang lain yang mengklaim bahwa bedak J&J membuat mereka mengalami kanker.

Para korban menuding dokumen internal J&J dari awal tahun 1970-an menunjukkan bahwa para pekerja telah memperingatkan manajer tentang jejak asbes yang ada di botol bedak bayi.

“Ini adalah penyelesaian kewajiban produk terbesar yang pernah diwujudkan setelah pengajuan kebangkrutan,” kata Mikal Watts, salah satu pengacara penggugat yang merundingkan kesepakatan dengan J&J, dikutip dari Fortune.

“Tugas kami adalah mendapatkan ganti rugi bagi klien kami atas cedera mereka, dan penyelesaian ini adalah puncak dari perjuangan untuk keadilan selama lebih dari satu dekade,” tambahnya.

Selain Hernandez, seorang wanita bernama Deborah Smith juga menjadi salah satu orang yang menuntut J&J. Smith didiagnosis mengalami kanker ovarium pada 2003 setelah dokternya menemukan tumor selama proses pengangkatan fibroid rahim.

Smith menggunakan bedak bayi J&J sebagai produk kebersihan wanita untuk menyerap keringat dan menjaga kulitnya tetap kering. Hal itu dilakukannya selama lebih dari 15 tahun.

Dalamgugatannya, Smith juga menggunakan Shower to Shower, produk berbahan dasar bedak yang sebelumnya diproduksi J&J sampai tahun 2003. Smith mencari kompensasi untuk biaya pengobatan dan rasa sakit yang dialami meski sudah sembuh semenjak 2005.

“Meskipun saya telah bebas kanker selama bertahun-tahun, ketika saya pergi ke dokter untuk menjalani tes apa pun, saya selalu bertanya-tanya apakah mereka akan menemukan sesuatu yang salah,” kata Smith.

Selain itu juga ada Marry Ann Bingheri yang menggunakan bedak bayi J&J dari tahun 1968 sampai 2016 untuk kebersihan wanita.

Marry didiagnosis mengalami kanker ovarium stadium 3 pada tahun 2008. Setelah menjalani kemoterapi selama satu tahun, kankernya kembali pada tahun 2012.

“Saya telah sampai pada titik di mana saya hanya ingin melihat keadilan ditegakkan untuk semua orang yang mengalami ini,” kata Bingheri.

NEXT: Investigasi Tahun 2018

Simak Video “Waspada Kanker Mata
[Gambas:Video 20detik]

Penampakan Rumah Jebol, Saksi Bisu Evakuasi Pria Obesitas 300 Kg di Tangerang

Jakarta

Muhammad Fajri (27), pria asal Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang menyedot atensi jagat net Tanah Air dalam beberapa hari terakhir. Sosoknya menjadi viral karena memiliki bobot badan yang mencapai 300 kg.

Karena kondisinya tersebut, Fajri harus dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Proses evakuasi dilakukan oleh BPBD Ciledug dengan menurunkan unit forklift dan mobil pickup.

Tak hanya itu, pihak BPBD Ciledug juga terpaksa menjebol dinding dan pintu rumah untuk dapat mengevakuasi Fajri. Seperti apa kondisinya?

Demi mengetahui lebih lanjut, detikcom melakukan penelusuran ke kediaman Fajri di kawasan Griya Kencana I, Kota Tangerang. Tidak sulit untuk menemukan rumah Fajri, karena lokasinya tidak jauh dari CBD Ciledug, salah satu pusat perbelanjaan yang populer di sekitar Ciledug.

Dengan motor, hanya perlu waktu 5 menit dari tempat tersebut untuk menjangkau rumah Fajri yang kini pintunya jebol.

Fajri ternyata adalah sosok yang sudah sangat dikenal di lingkungan sekitarnya, sehingga semakin memudahkan untuk menemukan tempat tinggalnya.

Berbekal arahan dari warga sekitar, perjalanan mencari rumah Fajri dimulai. Kondisi sepanjang perjalanan pun terbilang sulit, karena selain lebar jalan yang sempit, medan yang ditempuh terdapat sejumlah tanjakan dan turunan. Kendaraan roda empat juga terpantau sulit untuk masuk dan berbelok di gang rumah Fajri.

Sesampainya di lokasi, rumah Fajri ternyata sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Pagar rumah tersebut disegel hanya dengan menggunakan terpal, plastik, dan beberapa potong kain. Dari balik celah pagar, tampak rumah dalam kondisi tak lagi memiliki pintu dan kehilangan setengah dinding depannya.

Berdasarkan pengamatan, rumah tersebut hanya memiliki tiga ruangan yang memanjang ke belakang. Ukuran rumahnya pun terbilang sempit, dengan lebar kira-kira hanya 2-2,5 meter.

Menurut pengakuan salah seorang tetangga, Rahmat, Fajri dan ibunya sudah tinggal di rumah tersebut selama tiga tahun. Ia mengatakan keluarga Fajri pindah ke rumah itu setelah sang ayah meninggal dunia.

“Bukan asli sini. Di sini sekitar tiga tahun, dia pindah karena bapaknya udah nggak ada,” ujarnya saat ditemui detikcom, Minggu (11/6/2023).

Next: Persiapan evakuasi Fajri

Simak Video “Pentingnya Siap Mental dan Menyayangi Diri Sendiri Sebelum Menikah
[Gambas:Video 20detik]