Tag: Tak

Komisi IX DPR Minta Susanto Disanksi Berat agar Tak Ada Dokter Gadungan Jilid 2


Jakarta

Dokter gadungan Susanto menyita perhatian publik, akal bulusnya berhasil mengelabui PT PHC untuk menjadi tenaga layanan klinik sebagai dokter first aid di klinik milik perusahaan PHC, yakni Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH), tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta yang bersangkutan dikenai hukuman berat. Hal ini menurutnya demi menghindari risiko munculnya dokter Susanto jilid kedua di masa mendatang.

“Harusnya aksi Susanto ini bisa diantisipasi saat penerimaan. Seharusnya ketika itu pihak perusahaan hati-hati dan kroscek dengan sungguh-sungguh,” ujar Edy dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Melihat aksinya yang berulang, berarti Susanto sudah mengetahui celah. Harusnya ini menjadi pembelajaran bagi faskes maupun pemerintah,” kata Edy.

Edy meminta pemerintah memastikan jaminan keamanan data di tengah teknologi yang semakin berkembang. “Lihat dokumennya sesuai tidak dengan KKI dan dilakukan kredensialing,” ucap Edy.

“Komite medik sangat berperan dalam proses kredensialing ini,” ucapnya.

Sanksi berat akibat aksi seperti Susanto juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023. “Pada pasal 312 UU 17/2023 sudah diatur tidak boleh menyerupai atau bertindak seperti tenaga medis dan tenaga kesehatan yang memiliki izin untuk praktik,” katanya.

Pada UU Kesehatan yang baru, tepatnya Pasal 439 dan 441 sudah diatur bentuk sanksi bagi yang bukan tenaga kesehatan maupun tenaga medis, tapi berpraktik atau berperilaku menyerupai dokter maupun tenaga kesehatan.

“Ini tidak main-main dan hukuman maksimal 5 tahun atau denda Rp 500 juta harus diberikan. Undang-Undang No 17/2023 yang baru ini sudah jelas berpihak pada masyarakat dan melindungi marwah tenaga kesehatan maupun tenaga medis,” pungkasnya.

Simak Video “IDI Beberkan Kronologi Penemuan Kasus Dokter Gadungan Susanto
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Nggak Cuma Gosong, Seserius Ini Efek Panas-panasan Tak Pakai Sunscreen


Jakarta

Masyarakat mungkin waswas perihal dampak paparan sinar matahari secara langsung, misalnya memicu kulit menggelap atau penuaan dini. Khususnya, di tengah cuaca panas ekstrem banyak wilayah beberapa hari terakhir.

Namun di samping itu, dokter juga mewanti-wanti risiko kanker kulit. Terlebih, pada mereka yang sering beraktivitas di luar rumah siang hari ketika paparan matahari sedang terik-teriknya. Pasalnya, paparan ultraviolet memang menjadi faktor pemicu utama kasus kanker kulit.

Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis bedah onkologi sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr M Yadi Permana, SpB(K) Onk. Menurutnya, risiko kanker kulit pada orang yang sering terpapar sinar matahari secara langsung bisa mencapai 20 hingga 50 persen.

“Kanker kulit tidak ada gejala nyeri, seringnya tidak ada gejala luka sehingga sering dianggap remeh. Bahkan beberapa pasien yang datang sudah mencapai mendekati mata. Tahi lalat sudah mendekati mata, baru datang berobat,” terangnya dalam diskusi daring, Selasa (1/8/2023).

Lebih lanjut dr Yadi menjelaskan, di Indonesia, kasus kanker kulit paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki. Sedangkan perihal usia, paling banyak dialami oleh masyarakat berusia 40 tahun ke atas.

Walhasil ia menegaskan pentingnya upaya proteksi masyarakat Indonesia dari efek paparan sinar matahari langsung. Di antaranya, dengan menggunakan sunscreen ketika beraktivitas di luar rumah. Khususnya, pada waktu tertentu yakni di atas pukul 9 pagi hingga sekitar 3 atau 4 sore.

“Dua sampai tiga jam itu apply ulang (sunscreen) kalau kita masih beraktivitas di luar ruangan yang notabenenya masih terkena (paparan sinar matahari),” pungkas dr Yadi.

Simak Video “‘Perlengkapan Tempur Melawan Matahari’ Laris Manis di Beijing
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Kisah Nahas Pria Alami Diare 33 Tahun, Tak Berhenti Sejak Umur 2 Bulan

Jakarta

Seorang pria bertahun-tahun mengalami diare. Kondisinya tersebut telah ia alami selama lebih dari 30 tahun.

Pria berusia 33 tahun tersebut kerap diare sejak usianya dua bulan. Ia sudah dirawat di rumah sakit setidaknya delapan kali karena masalah tersebut.

Selama lebih dari 30 tahun, dokter kesulitan menemukan pemicu penyakit yang dialami pria tersebut sebelum akhirnya menemukan pasien ternyata mengalami mutasi langka yang menyebabkan sistem kekebalannya rusal. Hal ini memicu ia mengalami diare parah.

Dalam laporan kasus yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, dokter mengatakan pria tersebut didiagnosis disregulasi imun, poliendokrinopati, enteropati, sindrom terkait-X (IPEX). Hasil tes menunjukkan bahwa ia mengalami mutasi pada gen FOXP3-nya, yang bertanggung jawab untuk mengatur sejenis sel darah putih yang disebut sel-T.

Kondisi tersebut menyebabkannya mengidap autoimun, ketika sistem kekebalan yang terlalu aktif mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, salah mengira mereka sebagai penyerbu.

Kondisi ini sangat langka, hanya mempengaruhi sekitar satu dari setiap 1,6 juta orang menurut Children’s Hopsital of Philadelphia.

Untuk melawan diare, pria tersebut menjalani diet yang sangat ketat sejak usia dua tahun, menyaring semua susu, kedelai, gluten, telur, kacang pohon, kacang tanah, ikan, dan kerang. Ia juga telah menjalani berbagai pengobatan untuk menekan sistem kekebalannya, termasuk prednison yang biasa digunakan untuk mengobati reaksi alergi.

Namun akibatnya, ia menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti radang paru-paru dan infeksi saluran pernapasan bagian atas. Ketika dokter di Boston pertama kali mengetahui kasusnya, mereka mengatakan berat badannya sehat tetapi memiliki tekanan darah tinggi.

Pasien juga menderita rosacea, ketika wajah dan leher memerah, dan kadang-kadang mengalami serangan eksim, tanda lain dari sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Pada masa bayi awal, diare dimulai saat ia baru berusia dua bulan dan membatasi pertumbuhannya. Dokter memberinya obat penekan kekebalan untuk menghentikan tubuh menyerang dirinya sendiri dan karena itu untuk mencegah diare.

Tetapi ketika ia berusia empat tahun, dan ketika mereka mencoba mengurangi dosisnya, diarenya kembali. Ia diuji coba pada beberapa perawatan berbeda hingga usia 13 tahun, meski diare terus berulang.

Setelah itu, diarenya menjadi sangat parah sehingga setiap dua sampai empat tahun ia harus dirawat di rumah sakit.Diare kronis membuat pasien berisiko tinggi mengalami dehidrasi dan malnutrisi, karena semua air, nutrisi, dan elektrolit hilang melalui tinja.

Kondisi tersebut juga berdampak besar pada kualitas hidup, yang mengarah pada masalah rasa malu, isolasi sosial, dan kesusahan. Penderita mungkin selalu perlu mengetahui di mana letak toilet terdekat, misalnya.

Dokter memutuskan untuk memindahkan pasien ke Rumah Sakit Umum Massachusetts ketika diare kambuh lagi pada usia 33 tahun. Di sini, mereka memulai dengan melakukan esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk memeriksa ususnya, yang menunjukkan gastritis dan atrofi usus besar atau penurunan ukuran dan fungsinya.

Sering Salah Kaprah, Dokter Gizi Ungkap Susu Oat Tak Cocok untuk Diet

Jakarta

Saat mulai menjalani program diet, kebanyakan orang akan mengganti beberapa produk yang biasa dikonsumsi dengan yang lebih sehat. Salah satu yang paling dipilih adalah oat milk atau susu oat.

Tapi, ternyata susu oat itu tidak cocok dikonsumsi untuk orang yang sedang diet. Menurut dokter spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, susu oat belum tentu membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

“Lihat komposisinya. Oat itu (sumbernya) karbohidrat yang mendominasi. Kalau dibikin susu, susunya tinggi akan karbohidrat,” jelas dr Christopher saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

dr Christopher mengatakan sebagian orang yang sedang diet bahkan menambahkan susu oat dengan oat. Itu sama saja menggandakan jumlah asupan karbohidrat.

Padahal, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan disarankan untuk membatasi jumlah karbohidrat.

“Kebayang nggak karbohidrat plus karbohidrat, sama dengan makan nasi goreng pakai nasi putih,” kata dr Christopher.

“Turun nggak berat badan? Nggak, karena karbohidratnya banyak sekali di situ,” sambungnya.

NEXT: Apa Itu Susu Oat?

Simak Video “Tips Diet ala Fadli Zon yang Berat Badannya Turun 32 Kg
[Gambas:Video 20detik]

Tak Melulu Lurus, 5 Bentuk Mr P Seperti Ini Ternyata Normal


Jakarta

Setiap orang memiliki perbedaan dalam karakteristik fisik, termasuk dalam hal bentuk penis. Seringkali para pria bertanya-tanya soal bentuk penis mereka apakah termasuk normal atau tidak.

Bahkan, ada beberapa bentuk yang mungkin sekilas mirip dengan makanan. Normalkah beragam variasi penis tersebut? Apakah ada jenis penis yang berisiko menandakan masalah kesehatan?

1. Timun

Penis jenis ini memiliki bentuk yang sama dari pangkal hingga kelenjar, atau dikatakan tidak ada angulasi. Pun saat ereksi, penis tumbuh tanpa membuat lekukan apa pun. Penis jenis ini dikatakan sebagai penis mentimun. Bentuk spesifik dari penis ini bisa lebih tipis dan lebih kecil, atau lebih tebal dan lebih besar.

Kalau lebih tipis bisa disebut penis penggaris, kalau besar dan lebih tebal disebut mirip tongkat.

2. Melengkung Seperti Pisang

Banyak yang membandingkan penis ini dengan bentuk pisang, tetapi perbedaannya terletak pada jenis kelengkungannya, bisa ke atas, ke bawah, atau ke samping. Beberapa orang mendefinisikan penis yang melengkung ke atas sebagai ‘tinggi’, ‘bumerang’ yang melengkung ke bawah, dan yang menyamping sebagai ‘lengkungan berbahaya’.

Kelengkungan tertentu masih dikatakan normal, namun jika kelengkungan penis ini terjadi tidak normal atau kelengkungan tersebut baru mulai muncul di masa dewasa saat penis sedang ereksi, tentu kondisi ini bisa berbahaya. Dalam banyak kasus, ada rasa sakit pada saat ereksi, bisa jadi salah satu gejala penyakit peyronie yaitu penis bengkok.

Kelengkungan yang tidak normal pada umumnya memiliki sudut 30 hingga 90 derajat, dan terkadang membuat hubungan seksual tidak dapat dilakukan. Orang dengan kondisi ini akan membutuhkan perawatan, baik klinis maupun bedah.

3. Cone Es Krim

Bagi siapa pun yang penisnya termasuk dalam kategori ini, berhati-hatilah karena mungkin saja sebagai tanda dari penyakit. Darren, pria yang mengidentifikasi diri dengan bentuk penis ini, mengalami beberapa masalah. Dia menunjukkan bahwa ‘kerucut’ biasanya menampilkan penyempitan batang ke ujung penis.

4. Bentuk Jamur Kancing

Ini mungkin terdengar aneh, tapi penis jenis ini memang ada, yaitu penis berbentuk jamur kancing. Para ilmuwan mengklaim bentuk ini adalah desain penis evolusioner. Sebuah tim ilmuwan di New York menjalankan serangkaian percobaan untuk mencoba dan menemukan mengapa penis manusia terlihat seperti itu.

5. Cabai

Pria dengan bentuk penis seperti cabai umumnya memiliki panjang penis yang pendek, sekitar 3-4 cm. Meski ukuran penis cabai dikatakan pendek, tetapi diakui bahwa penis jenis ini memiliki ketebalan yang besar.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Tak Heran Warga Orang Jepang Panjang Umur! Ternyata Ini 6 Menu Paling Dihindari

Jakarta

Jepang dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup yang tinggi. Dalam berbagai laporan, disebutkan bahwa banyak warga Jepang bisa hidup mencapai usia lebih dari 100 tahun dalam kondisi sehat. Kok bisa?

Tentu, kunci untuk memiliki umur panjang adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dibarengi gaya hidup sehat. Seorang ahli gizi di Jepang, Michiko Tomioka, mengungkap sederet makanan yang paling dipantang oleh banyak warga Jepang. Ia meyakini, kebiasaan inilah yang membuat Jepang menjadi negara dengan harapan hidup tinggi.

Dikutip dari CNBC, Michiko menjelaskan bahwa orang Jepang cenderung berhati-hari dengan pilihan asupan makannya. Ibu dari Michiko misalnya, berhasil hidup hingga usia 86 tahun meski sempat mengisap kanker. Begitu juga bibinya, masih hidup sehat hingga usia 98 tahun.

Demi memiliki umur panjang, berikut adalah enam makanan yang tidak pernah disentuhnya:

1. Daging olahan seperti hot dog

Daging olahan tidak hanya mengandung garam berkadar tinggi, jelas Michiko, melainkan juga lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu seperti kanker kolorektal dan kanker payudara. Sebagai gantinya, ia lebih memilih tahu sebagai asupan protein.

2. Makanan cepat saji seperti hamburger

Menurut Michiko, makanan cepat saji dapat membuatnya lebih mudah kembung dan lelah. Selain itu, kandungan garam yang tinggi, lemak trans, dan lemak jenuh pada hidangan tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Sebagai gantinya, Michiko lebih suka mengkonsumsi patty tahu di atas bola nasi merah yang renyah dengan taburan edamame.

3. Soda

Michiko menegaskan, sering mengkonsumsi minuman bersoda dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, pada beberapa kasus, konsumsi minuman tinggi gula dapat menghambat konsentrasi dan memicu migrain.

Sebagai gantinya, Michiko lebih suka mengkonsumsi minuman yang menyegarkan dan rendah kalori seperti teh hijau, seperti es matcha atau hojicha yang mengandung lebih sedikit kafein.

Ciri-ciri Sperma Tak Sehat, Bisa Dilihat dari Tekstur dan Warnanya

Jakarta

Kualitas sperma sering kali dihubungkan dengan kesehatan seseorang. Faktanya, beberapa kualitas sperma juga bisa memberi sinyal jika ada suatu masalah kesehatan di dalam tubuh. Penasaran?

1. Volume

Volume air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi bisa berbeda-beda. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Andrology tahun 2012 menyebut bahwa volume rata-rata semen adalah 3,4 mililiter atau kira-kira dua pertiga sendok teh.

Volume ini dapat mempengaruhi kesuburan pria. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki volume air mani yang lebih tinggi dari normal berhubungan dengan dengan jumlah sperma rendah. Hal ini disebabkan karena pengenceran sel sperma.

Di sisi lain, volume air mani yang lebih rendah dari normal atau kurang dari 1,5 mL berhubungan dengan kemungkinan fertilitas yang lebih rendah. Pasalnya, volume air mani yang rendah secara konsisten mungkin disebabkan oleh kondisi seperti ejakulasi retrograde, yaitu air mani mengalir kembali ke kandung kemih daripada keluar dari tubuh.

Volume air mani yang rendah juga bisa menjadi tanda kondisi medis lainnya. Sebuah studi tahun 2014 di Fertility and Sterility mengevaluasi lebih dari 9.000 laki-laki dengan usia rata-rata 38 tahun. Mereka menemukan bahwa orang dengan volume air mani rendah hampir dua kali lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung dibandingkan dengan volume air mani normal.

Volume air mani yang rendah tidak selalu merupakan tanda kemandulan atau penyakit. Mereka juga bisa menjadi tanda dehidrasi atau baru saja ejakulasi.

2. Rasa dan Bau

Sperma sering kali berbau seperti klorin atau amonia dan rasanya sedikit manis karena kandungan fruktosanya tinggi. Meski begitu, rasa dan bau sperma bisa berbeda dari orang ke orang.

Makanan tertentu dapat mengubah rasa dan bau tersebut sehingga menjadikannya lebih pahit, pedas, atau musky. Ini mungkin termasuk makanan seperti:

  • Alkohol
  • Asparagus
  • Kubis
  • Kopi
  • Produk susu
  • Bawang putih
  • Daging
  • Bawang

Merokok juga dapat mengubah rasa atau bau air mani. Selain itu, rokok dapat menurunkan kualitas, jumlah, dan motilitas sperma serta mempersulit untuk hamil.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi bau atau rasa air mani adalah infeksi. Ini termasuk infeksi saluran kemih (ISK) dan penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.

NEXT: Warna dan Tekstur