Tag: Tewas

Niat Perbesar Mr P, Pria Ini Berakhir Tewas Ditangani Dokter Gadungan

Jakarta

Seorang pria 32 tahun meninggal dunia setelah gagal melakukan operasi pembesaran penis. Naasnya, prosedur tersebut dilakukan oleh seorang dokter gadungan bernama Torben K.

Torben menyamar sebagai ahli bedah kosmetik dan memberikan suntikan mematikan pada pasiennya itu. Selama beroperasi, pria 46 tahun itu memasang iklan online untuk mempromosikan prosedur ‘girth enhancing procedures’.

Girth enhancing procedure merupakan prosedur sedot lemak untuk menghilangkan lemak di area perut atau paha. Kemudian, lemak itu akan disuntikkan di bawah kulit batang penis.

Namun, prosedur ini mungkin hanya bersifat sementara, karena lemak akan diserap ke dalam tubuh.

Seperti yang dilaporkan The Sun, Torben memang bukanlah orang yang berpengalaman dalam bidang medis. Pekerja restoran asal Jerman itu dengan asal menyuntikkan minyak silikon ke penis dan skrotum pasiennya.

Kondisi Pasiennya Pasca Disuntik

Tak lama setelah prosedur dilakukan, pasiennya mulai mengalami masalah pernapasan. Sekitar tujuh bulan kemudian, pasiennya itu meninggal kesakitan setelah mengalami komplikasi sepsis.

Hakim di Pengadilan Distrik Wuppertal diberitahu oleh saudari korban bahwa si korban saat itu masih ragu dengan prosedurnya. Namun, Torben K meyakinkannya untuk melanjutkan.

Korban mengunjungi beberapa rumah sakit setelah operasi horor tersebut, sebelum ditempatkan di unit perawatan intensif spesialis. Kematiannya pada Februari 2020 dianggap sebagai keracunan darah, gagal hati, dan ginjal.

“Sayangnya, minyak silikon masuk ke aliran darah orang tersebut (pasien). Hal ini menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan, pada akhirnya, menyebabkan kematiannya,” ungkap jaksa tinggi Wofl-Tilman Baumert yang dikutip dari News.co.au, Kamis (31/8/2023).

Selama persidangan, terungkap bahwa petugas medis palsu tersebut telah melakukan operasi yang sama terhadap orang kedua pada bulan Maret tahun ini. Torben K menolak mengungkapkan jenis minyak silikon yang digunakan dalam prosedur tersebut.

Dia dipenjara pada tanggal 28 Agustus setelah dinyatakan bersalah menyebabkan kematian karena luka tubuh yang menyedihkan. Putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Simak Video “Kriteria Pasien Sakit Jantung yang Bisa Jalani Bedah Minimally Invasive
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Yang Dialami Tubuh jika Keracunan Air, Picu Wanita Tewas Usai Tenggak 2 Liter Air

Jakarta

Seorang wanita di Indiana, Amerika Serikat, bernama Ashley Summers meninggal dunia setelah menenggak 2 liter air putih dalam waktu singkat 20 menit. Awalnya, merasa amat haus sehingga terburu-buru minum air. Namun kemudian, ia pingsan dan tidak pernah sadar kembali.

Awal mulanya, Summers menghabiskan hari santainya di Danau Freeman di Indiana. Di perjalanan, ia merasa pusing dan sakit kepala sampai-sampai meminum air dalam jumlah normal pun tak kunjung menghilangkan hausnya.

Dalam 20 menit, ia meminum 1,9 liter air atau setara sekitar delapan gelas. Setibanya di rumah, pingsan di garasi. Dia tidak pernah sadar kembali. Dokter di Indiana University Health Arnett Hospital menjelaskan Summers mengalami hiponatremia.

Wanita tersebut mengalami kondisi keracunan air (toksisitas air), yakni kondisi yang bakal muncul ketika seseorang minum terlalu banyak air dalam waktu singkat. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika ginjal menahan terlalu banyak air karena ada masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya.

Dikutip dari Medical News Today, overhidrasi dapat merusak fungsi otak dengan meningkatkan jumlah air dalam darah. Imbasnya, kadar natrium turun sangat rendah atau disebut sebagai hiponatremia. Dalam kasus ekstrem, kondisi ini menyebabkan cairan sel luar masuk ke dalam sel dan menyebabkan pembekakan di otak. Kondisi inilah yang bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Pada kasus yang lebih jarang, kondisi keracunan air terjadi akibat overhidrasi ketika seseorang berolahraga atau berada di cuaca yang amat panas.

Gejala Keracunan Air

Keracunan air dapat menyebabkan gejala berupa sakit kepala, mual, muntah dan, dalam kasus ekstrim, mengantuk, kram otot atau kelelahan, penglihatan ganda, tekanan darah tinggi, kebingungan atau kesulitan bernapas.

Pada kasus yang lebih serius, bisa juga terjadi disfungsi saraf pusat, kejang, kerusakan otak, koma, atau kematian. Jika sudah terjadi seperti ini, apalagi dibarengi pembengkakan otak yang fatal, penanganan medis secepat mungkin amat diperlukan.

NEXT: Normalnya, berapa banyak yang diperlukan?

Picu Pria Tewas usai Berenang, Sefatal Ini Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Jakarta

Seorang warga Georgia di Amerika Serikat menjadi korban tewas infeksi amoeba pemakan otak. Amoeba dengan nama Naegleria fowleri tersebut dapat merusak otak dan menyebabkan kematian.

“Seorang penduduk Georgia meninggal karena infeksi Naegleria fowleri, infeksi langka yang merusak jaringan otak, menyebabkan pembengkakan otak dan biasanya kematian,” dalam rilis departemen kesehatan setempat dikutip dari Insider, Selasa (1/8/2023)

“Orang tersebut kemungkinan terinfeksi saat berenang di danau atau kolam air tawar di Georgia,” sambungnya.

Infeksi amoeba pemakan otak termasuk salah satu infeksi paling langka yang pernah terjadi. Tercatat semenjak tahun 1962, kasus infeksi Naegleria fowleri di Amerika Serikat terjadi sebanyak 157 kali.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir jumlah kasus infeksi amoeba pemakan otak merangkak naik. Hal ini disebabkan oleh pemanasan suhu yang terjadi.

Naegleria fowleri tumbuh subur di tanah, danau air tawar, sungai, kolam, dan mata air panas. Amoeba pemakan otak ini biasanya tidak ditemukan di air asin dan air minum serta kolam renang yang dirawat dengan cara benar.

Sefatal Apa Infeksi Naegleria fowleri?

Infeksi amoeba pemakan otak dapat terjadi apabila amoeba masuk ke dalam hidung dan berjalan ke otak. Naegleria fowleri tidak dapat menginfeksi apabila tertelan dan tidak bisa menular dari orang ke orang.

Infeksi otak yang terjadi karena Naegleria fowleri dikenal sebagai meningoencephalitis amoeba primer.

Adapun gejala yang bisa timbul dari infeksi Naegleria fowleri antara lain adalah sakit kepala hebat, mual, muntah, dan demam. Dalam kondisi parah, gejalanya akan berkembang menjadi leher kaku, kejang, koma, dan menyebabkan kematian.

Gejala yang timbul umumnya mulai muncul lima hari setelah infeksi. Namun, gejalanya mungkin bisa muncul kapan saja mulai dari hari pertama hingga hari ke-12 setelah infeksi.

Gejala yang muncul dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu lima hari.

Simak Video “Naegleria fowleri, Si Amuba Pemakan Otak yang Mematikan
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)